Like if u like,,,,

29 Okt 2010

Siapa Bilang Perempuan Lemah Matematika?

Kompetisi Matematika
Siapa Bilang Perempuan Lemah Matematika?
Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik
Sabtu, 23 Oktober 2010 | 12:36 WIB
 
shutterstock
Dengan cara yang sederhana, waktu yang singkat, sikap gembira dan menyenangkan, kita dapat mengenalkan matematika kepada balita. Dengan begitu, balita akan mulai menyenangi matematika.
 
JAKARTA, KOMPAS.com — Siapa yang masih menganggap perempuan lemah dalam matematika? Jika masih ada yang beranggapan demikian, mungkin seperti ungkapan gaul anak-anak muda masa kini "ke laut aje lo..."
Head of Student and Alumni Afairs Sampoerna School of Education (SSE) Sulandjari Rahardjo mengatakan, anggapan perempuan lemah dalam matematika sebenarnya tidak relevan lagi dengan kapabilitas perempuan sendiri. Anggapan ini kan, ungkapnya, muncul karena kesempatan yang terbatas bagi anak perempuan untuk belajar matematika.
"Kemampuan itu sama. Hanya karena anggapan itu sudah lama ada di masyarakat, perempuan tidak diberi kesempatan. Ada anggapan perempuan itu enggak kuat dalam angka. Sebenarnya kalau diberi kesempatan yang sama, bisa juga kuat," ungkapnya, Sabtu (23/10/2010).
Stereotiping ini kemudian membuat anak-anak perempuan yang berniat melanjutkan sekolah di bidang-bidang eksakta, khususnya matematika, harus mengeluarkan tenaga lebih untuk menjelaskannya kepada orangtua. Untungnya, lanjut Sulandjari, makin banyak perempuan yang menguasai bidang-bidang eksakta.
Makin banyak pula perempuan yang menjadi guru-guru matematika membuat anak-anak perempuan juga termotivasi. Di jurusan Matematika STKIP Kebangkitan Nasional, Sulandjari mengatakan, jumlah calon guru matematika berimbang antara laki-laki dan perempuan.
"Oleh karena itu, perlu memperbaiki pola asuh di rumah dan budaya yang dianut. Kita harus pelan-pelan lihat, itu enggak bener," tambahnya.
Padahal, perempuan juga sangat dekat dengan matematika karena matematika memang hadir dalam kehidupan sehari-hari. Sulandjari mengatakan, transaksi belanja dan bikin kue juga menggunakan prinsip matematika.

http://edukasi.kompas.com/read/2010/10/23/12364346/Siapa.Bilang.Perempuan.Lemah.Matematika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar