Like if u like,,,,

9 Des 2010

Pengertian nama-nama tembang macapat dari kelahiran sampai saat meninggal ( lahir, hidup, mati )





1. Dari nama tembang Mijil :



Jroning peteng sangkan paraning dumadi Kersane gusti jabang bayi Mijil Sinebut Mijil, metu, uga lahir Mijil margane jalu uga estri Mijil ngunduh wohing pakarti Mijil ponang nangis cenger ndodog bumi Dados ponang woding ati Bapa biyung seneng ing ati Bapa biyung nggendong rina wengi



2. Dari nama tembang Maskumambang :



Maskumambnag dadi tembang Nrenyuhake polahe sang ponang Angidung mocopat ponang di kudang Guyune sing ponang suka kang nyawang Tan mbedakno wadon apa lanang Bapa biyung bungah ati padang Bapa biyung susah kelangan ponang Crita ginurit jroning maskumambang



3. Dari nama tembang Kinanti :



Jabang bayi woding ati Kinanti kinanten tinuntun kang dadi werdi Bapa biyung pawitan titi Ngreksa peparinge gusti Rina dumagi ing wengi Tan pegat piwulang aji Dupi karsa agama ageming aji Dados priyayi Tuladane sagung pasti ing leladan bumi



4. Dari nama tembang Sinom :



Tembang Sinom pangeran katon Ing rina ing wengi mbabar lelakon Bayi gede manjing keprabon Raga gede yuswane maksih enom Bedane wis ora turu nang pangkon Pindah laku suryo mengulon Sak tindake dadi lakon Sak polahe dadi pitakon Yawa luput dadi layon



5. Dari nama tembang Dandanggula :

Angen manis lagu puspita Ngetut lakune samirana Tabuh wektu ngetung dina Ponang gede si enom salin salaga Wani mbeka ngugung salira Mula gampang kena reka Enome pikir gampang kesandung asmara Dandanggula kang rinonce Sundul langit kemul mega Tan mampu ngudar pancadriya Mung manis-manis kang sinedya Tan weruh isen isening dunya Lamun tumindak becik tan pirsa Dadi menus manggih cilaka



6. Dari nama tembang Asmaradana :



Pepanjange tembang asmaradana Panjange denarani asmara dahana Sifat lanang wadon jroning tresna Padang rembulan pinda yayah rina Tan waskita rusak jiwa raga Tan eling welinge ibu lan rama Agni ngobong ati ngidung asmara Kadya lakone Dewi Ratih Komajaya



7. Dari nama tembang Gambuh :



Gambuh iku paribasan gampang nambuh Banyu bening ora weruh Jejogetan turut dalan ora ewuh Bapa biyung weling ora patuh Angel laku jujur, gampang misuh Yen sinebut sakit, wus abuh Yen turu tangine tan krungu subuh Kang tinandur tan nana kang di unduh Bapa biyung sambat sora ….. aduh



8. Dari nama tembang Durma :



Nandur saka tata krama Dur iku duratmaka, duraka Dur iku dursila, durjana Dur udur tan animbang rasa Dur paribasan pari kena Maknane nglaras rasa Si enom dandanggula sinedya Lali wus kelon asmaradana Lali wangsiting wong tuwa Werdine gambuh lan durma Amelet si enom ing marcapada Pan mangkana ingaran kerata basa



9. Dari nama Tembang Pangkur :



Yen kesandung moleh mungkur Dawane dalan dawane umur Wadine gusti wadine kubur Sifat tan bisa di waca ngawur Iku werdi macapat dudu turu nglindur Urip ngangsu banyu bening sumur Hang rasa pakarti laku tinandur Yen lagi catur mungkur Eling tuwa eling pangkur Ngepange pikir arep mungkur Cilakane tan uwur lan sembur Kelangan aruming pitutur Deleg-deleg tan weruh dalane kubur



10. Dari nama tembang Megatruh :



Ana pegat tan aruh-aruh Ana pegat tan ana sing weruh Wit banda uwoh dosa tan wanuh Tan eling dongenge Nabi Nuh Tan mampu ngudar kawruh Uripe jroning rasa, trenyuh Dupi emut mring kidung megaruh Wiwit sinom tekan gambuh Alam batin manggih mungsuh Jroning urip tan kerso wanuh Pegate raga sukma kisruh Sukma lunga tan ana sing weruh Gara-gara tan ngersakke dawuh



11. Dari nama tembang Pucung :



Surya suntrut kudung mendung Ana pitakon padange wurung Ana gela, gelane bapa biyung Kang gela kepetak linglung Kang tuninggal deleg-deleg bingung Raga ketata mori petak dadi kudung Jroning peteng sepi ing kidung Ngindit dosa gede sak gunung Tan pirsa raga wus suwung Pucung werdine gempita agung Pucung iku pocong werdine agung



12. Dari nama tembang wirangrong :



Wektu ngancam dina putus layon Sambat sapa yen kadung kepetak ngerong Mlarat sugih, sing pangkat apa maneh garong Nora mandang drajating uwong Wirang wus jroning rong Jagat gumelar kebak pitakon Jagat gumelar kebak ing lakon Jagat gumelar karsone Hyang Manon Pan mangkono werdine wirangrong

diambil dari catatan fb teman....heheheheh

Kecerdasan adalah Kebodohan


Seringkali saya bertanya mengenai arti kalimat “Mencerdaskan kehidupan bangsa”, dimana jawaban yang ada semakin membingungkan, timbullah niat untuk mengutak atik kata.

Kata “Smart” dalam bahasa Inggris dapat berarti; cerdas, pintar, tampan, cepat, gegabah, sakit, sombong, angkuh, congkak, golongan elite. Kata “Intellect” dapat berarti; cerdas, pandai, terpelajar, intelligence. Kata “Clever” dapat berarti; pandai, cakap, cekatan, cerdik dan terampil. Di dalam bahasa Arab, kata “Zakiy” dapat berarti; cerdas, pandai, cepat mengerti atau memahami. Kata “’Abqariy” berarti; genius, cerdas, pandai. Dan kata “Maahir” bersinonim dengan kata “Baari’” atau “Muahhal” yang berarti; mahir, pandai, pintar, mampu, cakap dan ahli. Jika disamakan arti kata diantara kedua bahasa ini, maka kata “smart” berarti “Zakiy”, kata “Intellect” berarti “’Abqariy” dan kata “Clever” berarti “Maahir” yang menunjukkan adanya perbedaan arti dan maksud antara kata cerdas dan pintar.

Dahulu, bahasa Indonesia menggunakan kata Maahir, namun karena gengsi dicap sebagai bahasa yang ketinggalan zaman serta kuatnya pengaruh dari barat, maka penggunaan kata Maahir menjadi punah dan digantikan dengan kata Intellectual, yang mana selalu dijadikan sebagai tolak ukur dalam menilai seseorang apakah ia intelek atau tidak melalui bahasa yang berbau terasi, seperti; akulturasi, penetrasi dan lain-lain yang ia gunakan. Padahal kata kata “Maahir” yang kaya akan arti, lebih pantas dan tepat sasaran maupun tujuan dalam penggunaan. Dengan kata lain, kata “Cerdas atau smart dan intellect” lebih condong berarti pada kecerdasan berfikir dan mengeluarkan fikiran, sedangkan kata “Pintar atau Mahir” lebih condong pada arti pandai dan ahli dalam berbuat.

Kita tidak dapat menyalahkan generasi muda maupun generasi mendatang secara langsung, jika mereka terpelajar namun bukan sebagai seorang pelajar karena memang mereka diciptakan sebagai generasi yang cerdas. Contoh kasus; seorang anak yang bersekolah di sebuah SMU atau kuliah, jika orang tuanya menyuruhnya untuk ke pasar atau toko membeli minyak goreng, pasti karena kecerdasannya, ia akan menjawab dengan berbagai alasan. Namun jika ia pintar (Mahir) maka pastilah ia akan bergegas untuk pergi membelinya. Contoh lain; seorang anak diberikan uang jajan sedikit oleh orang tuanya, pasti ia akan banyak beralasan untuk mendapatklan yang lebih banyak lagi, baik dengan cara merayu ataupun berbohong dengan kecerdasan yang ia miliki. Namun jika ia Pintar (Mahir) maka ia akan menerima dan memaklumi kondisi orang tuanya serta menghargai pemberian tersebut.

Dari contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa orang cerdas belum tentu pintar (mahir) dan orang pintar sudah tentu ia mahir meski belum tentu ia cerdas. Orang pintar (mahir) pasti akan melakukan sesuatu jika mengetahui dan menyadari bahwa hal itu adalah baik dan tidak akan melakukkannya jika perbuatan tersebut bertentangan dengan nilai dan norma. Sedangkan orang cerdas belum tentu akan melakukannya karena masih memikirkan untung dan ruginya. Jika kebodohan hanya bertopeng kecerdasan,

apa jadinya bangsa dan masyarakat yang dipimpin oleh orang-orang yang cerdas kelak?


dapat dibaca juga di luluvikar.wordpress.com

8 Des 2010

System pencernaan pada manusia



Pencernaan adalah proses memperhalus makanan menjadi bentuk yang dapat diserap tubuh. Sistem pencernaan pada manusia terdiri atas beberapa organ. Organ tersebut mencerna makanan melalui proses mekanik maupun kimiawi. Berikut penjelasan organ-organ pencernaan pada manusia.

1. Mulut
Mulut merupakan organ pencernaan yang pertama bertugas dalam proses pencernaan makanan. Fungsi utama mulut adalah untuk menghancurkan makanan sehingga ukurannya cukup kecil untuk dapat ditelan ke dalam perut. Mulut dapat menghaluskan makanan karena di dalam mulut terdapat gigi dan lidah. Gigi berfungsi menghancurkan makanan. Adapun fungsi lidah adalah membolak-balikan makanan sehingga semua makanan dihancurkan secara merata. Selain itu, lidah berfungsi membantu menelan makanan. Gigi dan lidah termasuk alat pemroses pencernaan secara mekanis.

Selain mencerna makanan secara mekanis, di mulut juga terjadi pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara kimiawi dimungkinkan karena kelenjar air liur menghasilkan ludah yang mengandung air, lendir, dan enzim ptialin. Air dan lendir berguna untuk melumasi rongga mulut dan membantu proses menelan. Adapun enzim ptialin mengubah amilum menjadi karbohidrat yang lebih sederhana, yaitu maltosa.

Dalam mulut selain terdapat gigi juga terdapat lidah. Lidah merupakan indra pengecap yang kita miliki. Karena lidahlah kamu dapat merasakan nikmatnya makanan. Walaupun rasa sesungguhnya hanya dirasakan selama makanan ada di mulut, namun rasa akan meningkatkan selera makan. Tanpa adanya rasa akan cenderung menjadi tidak nafsu makan.

2. Kerongkongan

Setelah dikunyah di mulut, makanan ditelan agar masuk ke lambung melalui suatu saluran yang disebut kerongkongan. Kerongkongan atau esofagus berfungsi menyalurkan makanan dari mulut ke lambung. Di dalam lehermu sesungguhnya terdapat dua saluran, yaitu kerongkongan (letaknya di belakang) dan tenggorokan atau trakea (letaknya di depan). Kerongkongan merupakan saluran pencernaan yang menghubungkan antara mulut dengan lambung. Tenggorokan merupakan saluran pernapasan yang menghubungkan antara rongga mulut dengan paru-paru. Oleh karena itu, di bagian dalam mulut terdapat persimpangan dua saluran yang dijaga oleh sebuah klep yang disebut epiglotis. Pada waktu bernapas, klep tersebut membuka sehingga udara dapat masuk ke tenggorokan. Sewaktu menelan makanan, klep tersebut akan menutup tenggorokan sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan. Jadi, klep tersebut berfungsi menjaga kerja antara kerongkongan dan tenggorokan agar proses pencernaan dan pernapasan dapat berjalan dengan lancar. Pada saat melewati kerongkongan, makanan didorong masuk ke lambung oleh adanya gerak peristaltik otot-otot kerongkongan. Hal ini dikarenakan dinding kerongkongan tersusun atas otot polos yang melingkar dan memanjang serta berkontraksi secara bergantian. Akibatnya, makanan berangsur-angsur terdorong masuk ke lambung. Di kerongkongan makanan hanya lewat saja dan tidak mengalami pencernaan.


3. Lambung

Lambung merupakan alat pencernaan yang berbentuk kantung. Dinding lambung tersusun dari otot-otot yang memanjang, melingkar, dan menyerong. Hal ini memungkinkan makanan yang masuk ke dalam lambung dibolak-balik dan diremas lagi sehingga menjadi lebih halus. Makanan yang dikunyah di mulut belumlah cukup halus. Oleh karena itu, perlu dihaluskan lagi di lambung. Agar lambung kamu tidak bekerja terlalu berat, sebaiknya kamu mengunyah makananmu sampai halus benar sebelum menelannya. Selain mencerna makanan secara mekanis, lambung juga mencerna makanan secara kimiawi. Lambung menghasilkan suatu cairan yang mengandung air, lendir, asam lambung (HCl), serta enzim renin dan pepsinogen. Karena sifatnya yang asam, cairan lambung dapat membunuh kuman yang masuk bersama makanan. Sementara itu, enzim renin akan menggumpalkan protein susu yang ada dalam air susu sehingga dapat dicerna lebih lanjut. Pepsinogen akan diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang berfungsi memecah protein menjadi pepton.


4. Usus Halus

Setelah dicerna di lambung makanan akan masuk ke usus halus. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usu penyerapan (ileum). Usus dua belas jari dan usus kosong berperan penting dalam pencernaan makanan secara kimiawi. Di usus dua belas jari ini kantong empedu dan pankreas mengeluarkan cairan pencernaannya. Empedu yang dihasilkan oleh kantong empedu akan berperan dalam pencernaan lemak dengan cara mengemulsikan lemak sehingga dapat dicerna lebih lanjut. Cairan pankreas mengandung enzim-enzim pencernaan penting, yaitu tripsinogen, amilase, dan lipase. Tripsinogen diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin yang berfungsi mencerna protein menjadi asam amino. Amilase akan mencerna amilum menjadi glukosa, sedangkan lipase mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Selain enzim-enzim tersebut usus halus juga menghasilkan enzim-enzim lain yang membantu pencernaan makanan, seperti peptidase dan maltase. Secara sederhana proses pencernaan secara kimiawi yang terjadi di usus halus dapat diringkas sebagai berikut.

Pencernaan makanan berakhir di ileum. Di sini makanan yang telah dicerna akan diserap dinding ileum. Glukosa, asam amino, mineral, dan vitamin akan diserap melalui pembuluh darah dinding ileum. Adapun asam lemak dan gliserol akan diserap melalui pembuluh getah bening. Pembuluh getah bening ini pada akhirnya akan bermuara pada pembuluh darah sehingga sari-sari makanan dapat diedarkan ke seluruh tubuh.


5. Usus Besar

Zat-zat yang tidak diserap usus halus selanjutnya akan masuk ke usus besar atau kolon. Di usus besar ini terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa-sisa makanan oleh bakteri pembusuk. Pembusukan dilakukan oleh bakteri yang hidup di usus. Akhirnya sisa makanan akan dikeluarkan dalam bentuk kotoran (feces) melalui anus. Pada usus besar terdapat bagian yang disebut usus buntu. Pada manusia, fungsi usus buntu tidak jelas. Pada hewan-hewan pemakan tumbuhan, seperti kelinci dan marmot, usus buntu membantu mencerna selulosa.

Makna Keterbukaan seseorang



1. Keterbukaan merupakan salah satu kondisi dalam proses komunikasi yang terjadi dalam interaksi antar manusia baik perorangan maupun kelompok, juga sangat diperlukan dalam berbagai bentuk dan sifat interaksi antar manusia yang berlangsung dalam berbagai aspek kehidupan seperti dikeluarga, di sekolah, di tempat kerja , di masyarakat , di organisasi, dunia plitik dan bisnis
Keterbukaan yang dilakukan secara tepat dapat menunjang suatu proses komunikasi yang efektif sehingga dapat mencapai tujuan bersama ataupun tujuan pribadi , akan tetapi keterbuakaan dapat merusak dan menimbulkan masalah apabila dilakukann secara kurang efektif


2. Keterbukaan dapat diartikan drbagai suatu sikap untuk mengemukakan sesuatu secara objektif dengan cara yang tepat dalam situasi yang tepat
Keterbuakaan yang efektif terjadi apabila kedua belah pihak yang terkait masing-masing memberikan kepuasan

Kemampuan melakukan keterbukaan yang efektif mengggambarkan kematangan kepribadian seseorang sehingga mampu menciptakan suasana yang penuh keharmonisan , ia asertif yaitu sikap yang menghargai hak asasi orang lain tanpa menghilangkan hak asasinya

Beberapa unsure yang harus dipraktikan dalam keterbukaan yang efektif ialah

a. Partisipasif interaksi

b. Isi pesan

c. Tujuan interaksi

d. Situasti /tempat dan waktu

e. Umpan balik


3. Hal yang dapat diperhatikan dalam mengembangkan keterbuakaan yang efektif

a. Mengenal dan memahami karateristik dan kondisi pihak partisipan dalam berinterkasi

b. Mengkaji dan memilih batas-batas keterbukaan penyampaian pesan

c. Mengkaji dan memilih isi pesan yang akan disampaikan

d. Memperhatikan dan memilih situasi yang tepat dan kondusif

e. Menggunakan cara yang tepat dalam menyapaikan dan menerima pesan

f. Memberikan umpan balik dengan baik dan cara yang tepat