Like if u like,,,,

22 Mar 2011

Maksud Pendidikan Kesenian Seni Rupa Disatukan Dengan Keterampilan

Dibawah ini menjadi sebuah fenomena jika sebuah pendidikan seni di satukan dengan ketrampilan, memang terkadang semua bisa terlihat sama dan bisa di padu padankan, memiliki hubungan kata yang hampir sama jika dilihat secara makna kata, tetapi beberapa kali membaca beberapa artikel banyak yang pro dan kontra atau biasa saja, tetapi setelah membaca beberapa artikel itu saya selaku mahasiswa melihat sebuah polemik yang kemudian menyikapinya, seni rupa memang memerlukan ketrampilan tetapi seni rupa sulit untuk di masukan ke dalam SBK dalam hal ini kontektual yang kita liat adalah dari dunia pendidikan.
Seni rupa memiliki perpektif sendiri untuk membangun sebuah ide seni rupa, alam dan manusia adalah objek fital yang di kaji dalam seni rupa dan Selama ini pasang surut arti pendidikan seni semakin disurutkan oleh kepentingan praktis. Pendidikan seni di sekolah UMUM (SD-SMA), sebenarnya bukan mencetak menjadi seniman melainkan seni sebagai media pendidikan. jika pendidikan adalah memanusiakan manusia, maka pensisikan seni adalah juga demikian “memanusiakan manusia”. Dalam arti manusia menurut hakikat prikologi adalah keberadaan Cipta-Rasa dan Karsa. pendidikan seni mengembangkan cipta melalui kreativitas dan didahului dengan pemahaman bentuk (kognisi), dan yang menjadi insiprasi adalah: alam, dan karya seni serta penghuni alam yaitu manusia.
Rasa dibangun melalui apresiasi seni sehingga tumbuh toleransi seni dan sosialnya. seni sebagai karya tidak akan lepas dari penciptanya maka apresiasi seni sekaligus memahami pencipta baik perorangan dan masyarakat pendukungnya. disinilah letak pendidikan multikultural dalam pendidikan seni. Karsa manusia dibangun dengan berkarya dua dan tiga dimensi yang akan memberikan dampak peningkatan intelegensi visual (rupa dan tari) serta intelegensi auditorial. dampak positif berkarya adalah kemampuan inderawi menangkap obyek sebagai bagian dari pendidikan visual (mata dolanjut dengan pengembangan imajinasi).
Akan tetapi, Semua hal dia atas termuat dalam KTSP yang sekarang berganti nama mata pelajaran seni budaya. jika dilihat dari hakiat pendidikan seni, mata pelajaran ini berbasis pendekatan eksistensialisme yang hanya akan bergulat pada karya: karya diapresiasi maupun mencipta karya. lalu dimana akan memperhatikan alam Indonesia sebagai inspirasinya berkarya. jadi semakin dangkal pemahaman psikologi dan filosofinya.
Esensi pendidikan seni adalah pendidikan keindahan (atau Estetika), bahwa seni yang dibuat akan memberikan pembelokan arti keindahan yang sesungguhnya karena interpretasi senimannya sudah terlampau jauh. kemudian diinterpretasi lagi oleh anak didik, lalu mungkinterdapat kesalahan, dan akhirnya makna alam dalam hidup ini hilang. itulah yang terjadi dalam dunia pendidikan seni yang telah dikemas menjadi SBK