Like if u like,,,,

18 Feb 2011

Mengajar Optimisme pada Anak

Optimisme pada anak, khususnya yang beranjak dewasa mampu mengusir depresi dan melindunginya dari masalah emosional. Dalam studi terhadap 5.600 anak pra-remaja di Australia, ditemukan bahwa pikiran yang optimis bisa membantu melindungi anak dari masalah emosional, seperti sikap antisiosial, penggunaan narkoba, depresi, dan lainnya.

Optimisme adalah hal yang penting dalam kesehatan anak dan diperlukan untuk membuatnya menghadapi permasalahan hidup yang menekan. Menurut dr Leslie Walker, Kepala Bagian dari Rumah Sakit Anak di Seattle mengatakan, sifat semacam ini bisa dibentuk. Namun, menurutnya, untuk hal ini, yang terpenting adalah contoh dari orangtua.

"Mencontoh orangtua adalah cara anak belajar menjalani hidup. Jika orangtua adalah tipe yang optimistis menghadapi hidup, Anda akan melihat anaknya juga akan seperti itu," jelas Walker seperti dikutip dari msnbc.com. Berikut adalah beberapa tips untuk membuat anak lebih optimis:

Mendengar dengan seksama
Kunci untuk mendapatkan rasa percaya dari anak adalah dengan membiarkannya mengutarakan apa yang ingin ia ungkap, dan Anda sebagai orangtua harus mendengar tanpa menghakimi. Menurut Walker, anak-anak memiliki perasaan yang kuat tetapi tak memiliki kata-kata untuk mengekspresikannya. Cerita yang ia utarakan pun merupakan bagian dari pembelajaran proses berpikir mereka. Mereka bisa saja bilang, "Saya benci Matematika!" padahal apa yang sebenarnya ingin mereka sampaikan adalah "Bagaimana caranya saya bisa belajar Matematika dengan lebih baik?" Tugas para orangtualah untuk mencari tahu apa yang ingin mereka ucapkan.

Hindari pelabelan
Sadar atau tidak, anak-anak akan berusaha memenuhi atau melawan segala ekspektasi orangtuanya. Jadi, setiap kali Anda mengatakan, "Anak kedua saya adalah anak saya yang paling pemalu," dan itu didengar oleh si kecil, maka hal itu akan menjadi identitas permanen dalam dirinya. Pelabelan negatif pada anak bisa membahayakan konsep diri anak, dan membuat orangtua menghadapi hal yang tak ia sukai dalam diri anak terus menerus.

Bentuk ulang, jangan dihindari
Anak remaja ingin ditangani dan dimengerti dengan serius. Untuk melakukan hal tersebut, orangtua harus menghadapi keadaannya. Contoh, jika si anak menyatakan mereka tidak suka pergi ke sekolah, bukan hal yang realistis untuk menjawab dengan kata-kata normatif dan klise, seperti, "Tenang saja, semua akan baik-baik saja, kok." Tanyakan lebih lanjut apa yang mengganggunya dan membuatnya tidak nyaman pergi ke sekolah, dan carilah hal-hal yang ia sukai di sekolah. Fokuskan pada hal itu dan bantu ia menghadapi masalah yang membuatnya enggan pergi ke sekolah. Cari tahu pula apakah ini hasil dari orang yang mengganggunya (bullying).

Melihat sisi terang
Menurut Walker, amat penting untuk menunjukkan kepada si kecil mengenai sisi baik dan sisi buruk dari setiap situasi yang ia hadapi, dorong ia untuk melihat sisi terangnya. Saat si kecil merasa sedih dan melihat dunia sebagai tempat yang sangat buruk untuk ditinggali, Anda bisa merespon dengan kata-kata bahwa dunia butuh keseimbangan dan hal-hal buruk bisa terjadi. Karena ada hal-hal buruk itulah ia bisa melihat hal-hal baik dan menghargainya lebih baik.

Optimisme dan harapan adalah hal yang sangat erat dan kadang terabaikan oleh para orangtua. Padahal hal itu diperlukan oleh anak untuk bangun di pagi hari dan mencoba menjalani hari lagi.
 
kompas.com

Manusia super,Guru super

 
Anak-anak muda itu memiliki hampir semua prasyarat untuk hidup nyaman dan sejahtera di kota. Namun, mereka memilih menjadi guru di pelosok-pelosok dusun negeri ini. Inilah kisah kaum muda yang berkomitmen untuk mencerdaskan rakyat.
Firman Budi Kurniawan (24) memindahkan gigi sepeda motornya ke gigi satu dan menarik gas dalam-dalam. Sepeda motor bebek itu pun melaju pelan meniti jalan setapak yang menanjak hampir 45 derajat.
Suara knalpot yang tadinya menyalak tiba-tiba mengedan. Rintangan pertama dengan susah payah bisa dilalui, selanjutnya sepeda motor itu meluncur bagai roller coaster di jalan penuh batu besar.
Kami tiba satu jam kemudian di sebuah dusun tanpa listrik di tengah hutan. Di antara pepohonan hutan, berdiri rumah-rumah panggung sederhana. Inilah Dusun Beroangin, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, tempat Firman tinggal dan bertugas sebagai guru sejak dua bulan lalu.
Firman adalah sarjana Teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung yang bersedia bergabung dalam Gerakan Indonesia Mengajar (GIM), sebuah gerakan nonpemerintah yang menantang para sarjana berprestasi mengabdi sebagai guru di daerah terpencil selama satu tahun.
Selain Firman, ada 50 sarjana berprestasi lainnya yang ditempatkan di pelosok dusun di Majene, Bengkalis (Riau), Tulang Bawang Barat (Lampung), Paser (Kalimantan Timur), dan Halmahera Selatan (Maluku Utara). Mereka disiapkan secara serius agar bisa hidup di daerah terpencil. Mereka juga dibekali teknik mengajar secara kreatif.
Erwin Puspitaningtyas Irjayanti (24), sarjana dari Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, ditempatkan di Passau. Dusun tanpa listrik itu menjorok 5 kilometer ke dalam hutan dari jalan poros Makassar-Mamuju. Rabu (19/1) malam, kami bertandang ke sana. Suasana hutan begitu meraja. Suara kera dan lolongan anjing liar terdengar bersahutan hingga tengah malam.
Meski demikian, Wiwin—begitu dia disapa—masih menikmati beberapa ”kemewahan”. Setidaknya, di kampung itu ada sinyal telepon dan genset milik warga. Ketika genset itu dinyalakan, Wiwin bisa menumpang mengisi baterai laptop dan telepon selulernya.
”Kemewahan” itu tidak dinikmati Agung Firmansyah (24) yang bertugas di Dusun Manyamba, Majene. Sekadar untuk menelepon atau mengisi baterai, Agung harus turun gunung sejauh 6 kilometer ke permukiman di pinggir pantai melalui jalan terjal.
Persoalan lain, tidak satu pun rumah di dusun itu yang memiliki fasilitas mandi, cuci, dan kakus. Alhasil, sarjana Ilmu Komputer Universitas Indonesia itu pun harus membiasakan diri bangun pada pagi buta untuk mandi di Sungai Manyamba, yang sampai awal tahun 1980-an masih dihuni buaya.
Dukun sakti
Kondisi alam hanya satu dari seabrek tantangan yang harus mereka taklukkan. Mereka juga harus menghadapi murid-murid yang tidak lancar membaca meski telah duduk di kelas III atau IV. Fasilitas sekolah juga amat minim.
Di tengah kondisi seperti itu, Firman mencoba membuat terobosan. Selasa (18/1) petang, ia mengajak muridnya di SD 33 Battutala mendaki bukit Beroangin yang curam. Di bukit itu, ia mengajar Bahasa Inggris. ”Matahari... sun, langit... sky,” kata Firman sambil menunjuk matahari dan langit yang memerah di ufuk barat.
Di kelas VI SD 27 Titibajo, Agung mengajar Matematika dengan menggunakan kartu remi sebagai alat bantu pelajaran berhitung. Pelajaran itu menjadi terasa lebih mudah dan menyenangkan. Selain kartu remi, Agung juga kerap memanfaatkan benda-benda yang mudah ditemukan di sekitar dusun, seperti batu, pasir, kayu, sampai kompor sebagai alat peraga mata pelajaran IPA.
Tantangan lainnya, sejumlah warga dusun menganggap para guru muda itu ”manusia super” yang bisa melakukan apa saja. Firman beberapa kali dimintai tolong untuk mengobati orang yang digigit anjing gila. Lain waktu, dia diminta membetulkan mesin diesel, bahkan memberi nama bayi yang baru lahir. ”Saya dikira dukun sakti, ha-ha-ha,” ujarnya.
Wiwin pernah diminta mencari cara efektif untuk mengusir babi hutan. ”Seumur-umur, baru kali ini mikirin bagaimana mengusir babi hutan,” ujarnya.
Membangun mimpi
Anak-anak muda itu sebenarnya memiliki hampir semua prasyarat untuk hidup mapan di kota besar. Mereka punya prestasi akademik yang baik, jaringan, karier, dan penghasilan sangat lumayan.
Wiwin, misalnya, sebelumnya, adalah karyawan sebuah bank terkemuka. Penghasilannya per bulan belasan juta rupiah, bonus tahunan puluhan juta rupiah, dan punya kesempatan jalan-jalan ke luar negeri. Semua itu dia tinggalkan demi GIM.
Peserta GIM lainnya tidak kalah hebat. Sebagian ada yang bekerja di perusahaan multinasional atau telah mendapat beasiswa ke luar negeri. Lantas, mengapa mereka rela menanggalkan itu semua?
”Saya merasa, gerakan ini cocok dengan panggilan hati saya. Saya bercita-cita menjadi kaya raya agar bisa mendirikan sekolah buat orang tidak mampu. Sekarang belum kaya sudah bisa menolong,” ujar Wiwin.
Soleh Ahmad Nugraha, pengajar muda di Dusun Lombang, Malunda, melihat, program ini memungkinkan dia belajar dari kearifan orang desa. ”Ini (pendidikan) S-2 dari alam,” ujar sarjana Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran yang menanggalkan kariernya sebagai dosen demi GIM ini.
Agung ikut GIM karena ingin hidupnya bisa menginspirasi orang lain. ”Saya ingin membangkitkan mimpi tentang masa depan yang lebih baik kepada anak-anak di daerah terpencil,” katanya.
Penggagas GIM, Anies Baswedan, sepakat, mimpi untuk menjadi orang terdidik harus dibangkitkan hingga ke pelosok dusun yang keberadaannya sering kali diabaikan lantaran selama ini kita terlalu berorientasi ke kota.
”Mimpi itu penting. Ketika mereka punya mimpi jadi orang terdidik, mereka akan sekolah. Dan, kita sebagai orang terdidik punya tanggung jawab menularkan virus pengetahuan kepada mereka,” lanjutnya.
GIM memang belum banyak membuahkan hasil. Namun, setidaknya, kini, di sebuah dusun di tengah hutan Battutala, Aliman (32) bermimpi bisa menyekolahkan anak laki-lakinya hingga sarjana. ”Dia tidak boleh bodoh seperti saya,” katanya.
Sebuah mimpi yang indah....

www.kompas.com

Laporan Hasil Observasi sekolah

Profil Sekolah:

Nama sekolah : SD N xxxxxxxxxx
Alamat : Jln Jogja km xxxxxxxxx


Pada hari Sabtu tanggal 14 Maret 2020 saya melakukan observasi di SD N xxxxxxxxxxx mengenai mata pelajaran IPS khususnya kelas 5. Guru yang mengajar pelajaran IPS sendiri bernama Ibu Sulistyowati, beliau adalah guru wali kelas 5 sekaligus menjabat sebagai wakil kepala sekolah. Banyak kriteria yang saya nilai, baik dari segi perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, perilaku siswa dan segala sesuatunya mengenai SD N xxxxxxxxxxx.
I. Adapun aspek yang saya amati sebagai berikut:
a. Perangkat pembelajaran
1. Silabus
2. Satuan Pembelajaran
3. Rencana pembelajaran
b. Proses Pembelajaran
1. Membuka pelajaran
2. Penyajian Materi
3. Penggunaan bahasa
4. Penggunaan waktu
5. Variasi gerak
6. Cara memotivasi siswa
7. Teknik bertanya
8. Penguasaan Kelas
9. Penggunaan metode
10. Penggunaan media
11. Melakukan evaluasi
12. Menutup pelajaran
c. Perilaku siswa
1. Perilaku siswa didalam kelas
2. Perilauku siswa diluar kelas

II. Aspek pengamatan untuk kondisi sekolah:
a. Kondisi fisik sekolah
b. Potensi siswa
c. Potensi guru
d. Potensi karyawan
e. Fasilitas KMB, Media
f. Perpustakaan
g. Laboratorium
h. Bimbingan konseling
i. Bimbingan belajar
j. Kagiatan ekstraulikuler
k. Organisasi OSIS
l. Fasilitas UKS
m. Administrasi
o. Koperasi siswa
p. Tempat ibadah
q. kesehatan lingkungan

I. Aspek dalam jalannya KBM
A.Perangkat Pembelajaran
1. Silabus
Silabus yaitu perangkat pembelajaran sebagai panduan untuk mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam proses pembelajaran, silabus sangat dibutuhkan untuk relevansi mengajar. Di SD N xxxxxxxxxxx yang saya amati, perangkat mengajar (silabus) ini merupakan panduan yang diperlukan oleh semua tenaga pendidik, sehingga semua tenaga di SD tersebut wajib mempunyai dan menggunakan perangkat mengajar tersebut.

2. Satuan Pembelajaran
Satuan Pembelajaran merupakan komponen dasar pada setiap sekolah khususnya SD sebagai pemersatu adanya proses pembelajaran dan perangkat pembelajaran yang ada. Di SD N xxxxxxxxxxx ini semua yang termasuk dalam system pendidikan mempunyai keterkaitan satu sama lain sehingga di peroleh suatu system pendidikan yang ideal.

3. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran merupakan suatu panduan khusus mengajar yang disusun berdasarkan silabus dan materi yang ada sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai skenario yang ada dan diperoleh tujuan pembelajaran yang optimal. Semua tenaga pendidik di SD N xxxxxxxxxxx wajib membuat rencana pembelajaran setiap akan menyampaikan materi ( proses pembelajaran) sehingga materi yang akan disampaikan dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.

B. Proses Pembelajaran
1. Membuka Pelajaran
Berdasarkan observasi di kelas 5 SD N xxxxxxxxxxx dalam proses pembelajaran IPS dengan pokok bahasan Pahlawan. Cara guru membuka pelajaran sangatlah menarik. Appersepsi yang dilakukan guru sangat memotivasi siswa untuk belajar lebih rajin dan serius. Appersepsi yang dilakukan dengan menggunakan lagu 17 Agustus 1945 dapat menambah motivasi semua siswa dalam mengikuti pelajaran yang dilaksanakan. Guru tersebut sangat kreatif sekali dalam membawakan materi. Dimulai dari salam pembuka, berdoa, presensi dan appersepsi serta pengulangan materi sebelumnya merupakan keterpaduan yang sangat menarik. Semua aspek yang ada berkaitan erat sehingga proses pembelajaran dapat dimulai dengan penuh antusiasme.
Contoh Appersepsi:
Anak-anak tentunya kita telah mengenal pahlawan kemerdekaan yang telah berjuang merebut kemerdekaan RI dari tangan para penjajah. Nah mari kita menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai bentuk kecintaan kita terhadap bangsa Indonesia sebagaimana para pahlawan kemerdekaan telah berjuang demi bangsa kita tercinta.
2. Penyajian Materi
Dibutuhkan metode yang tepat dalam proses pembelajaran khususnya IPS sehingga pelajaran IPS tidak terkesan hafalan. Berdasar observasi yang saya lakukan di kelas 5 SD N xxxxxxxxxxx, materi disajikan dengan metode demonstrasi, ceramah dan tanya jawab. Semua murid sangat antusias dalam proses pembelajaran. Penyajian materi disini sangat menarik. Semua buku pegangan ditutup kemudian guru mengeluarkan gambar-gambar pahlawan kemerdekaaan dan menyuruh siswa untuk maju ke depan satu persatu untuk menceritakan tentang gambar pahlawan yang dipilihkan guru untuk siswa ceritakan. Siswa yang kesulitan dalam bercerita akan dibantu salah satu teman yang lain.
3.Penggunaan Bahasa
Penggunaan bahasa yang dilakukan sangatlah tepat karena disesuaikan dengan umur dan daya tangkap kata siswa. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Penggunakan waktu
Waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai batas waktu yang telah ditentukan karena adanya keterkaitan antara penyampaian materi, evaluasi,dan penilaian sehingga semua terpadu dalam waktu yang relative tepat. Dalam proses pembelajaran waktu yang dibutuhkan untuk setiap aspek sudah tepat sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak ada penguluran waktu untuk materi yang belum tersampaikan.

5. Variasi Gerak
Variasi gerak yang dilakukan guru pada proses pembelajaran sangat menarik. Guru dapat menarik perhatian semua siswa terutama dalam apersepsi dan penyampaian materi dengan beberapa gerakan tubuh yang sangat menarik siswa.

6. Cara memotovasi Siswa
Peran guru dalam memotivasi siswa sangat besar. Di sini guru memberikan penekanan terutama bagi siswa yang dapat bercerita dengan benar. Bagi siswa yang menjawab kurang baik pun guru tetap memberikan pujian karena telah berani tampil maju ke depan.
7. Teknik Bertanya
Teknik bertanya yang dilakukan guru sangat menarik. Pertanyaan yang diajukan bukanlah pertanyaan yang hanya mempunyai satu jawaban melainkan pertanyaan yang jawabannya bervariasi dimana dapat membuat siswa dapat menemukan sendiri. Guru tidak menyuruh siswa untuk bertanya secara terus menerus tetapi siswanya sendiri dengan antusias mengajukan dan menanggapi pertanyaan yang ada.
8. Penguasaan Kelas
Kelas sangat kondusif. Tidak ada satupun dari siswa yang tidak memperhatikan.
Semua siswa juga antusias terhadap materi yang diberikan.
9. Penggunaan metode
Guru menggunakan metode demonstrasi, ceramah, dan tanya jawab.
10. Penggunaan media
Media yang guru gunakan adalah gambar-gambar pahlawan kemerdekaan.
11. melakukan evaluasi
Dalam mengevaluasi siswa guru menyuruh siswa untuk menutup semua buku, kemudian siswa disuruh mengeluarkan buku tugas untuk mengerjakan soal evaluasi. Evaluasi sebanyak 5 soal, masing masing soal diberi skor 20. Soal diberikan secara lesan satu persatu oleh guru kemudian siswa disuruh langsung mengerjakan. Guru menyuruh siswa menyebutkan nama tokoh pahlawan yang disebutkan melalui gambar sekaligus siwa disuruh mengembangkan jawabannya
Catatan : diberi skor 20 bila siswa mampu mengembangkan jawabannya.
Diberi skor 10 bila siswa hanyamenjawab nama dari pahlawan tersebut.
12. Menutup pelajaran
Sebelum menutup pelajaran guru menanyakan kembali kepada siswa tentang hal yang belum dipahami siswa. Kemudian guru menyimpulkan materi bersama-sama siswa. Dan menutup pelajaran dengan salam dan doa.

C. Perilaku Siswa
1. Perilaku siswa di dalam kelas
Di dalam kelas siswa sangat patuh terhadap guru. Siswa berbicara dengan gurunya juga dengan sopan. Dalam jalannya KBM pun siswa sangat antusias dan aktif. Pada waktu diberi pertanyaan semua siswa saling berebut menjawab. Saat salah satu siswa berdemonstrasi di depan kelas siswa yang lain memperhatikan dengan antusias dan tidak canggung untuk ikut membantu bila siswa yang berdemontrasi mengalami kesulitan dalam menjelaskan materi.
2. Perilaku siswa di luar kelas
Di luar kelas siswa sangat patuh dan sopan terhadap gurunya. Setiap bertemu dengan gurunya siswa selalu menyapa dan menyium tangan gurunya. Dalam berbicara dengan gurunya pun siswa menggunakan bahasa yang sopan.

II. Aspek pengamatan untuk kondisi sekolah
A. Kondisi fisik sekolah
Kondisi fisik sekolah sangat baik dan terawat terdiri dari
1. gedung 1 terdiri dari :
a. 6 ruang kelas
b. 1 ruang guru
c. 1 ruang komputer
2. gedung 2 terdiri dari :
a. 1 ruang UKS
b. perpustakaan
c. ruang agama nasrani
3. kantin sekolah
4. tempat parkir guru dan siswa
5. lapangan upacara
6. taman sekolah
7. lapangan lompat jauh

B. Potensi siswa
Banyak sekali prestasi yang ditorehkan para siswa yang bersekolah di SD N xxxxxxxxxxx. Di tingkat kabupaten nama SD N xxxxxxxxxxx sudah tidak asing lagi namanya di mata masyarakat karena saking seringnya mendapat kejuaraan di tingkat kabupaten bahkan provinsi. Piala yang diletakkan di lemari pun hingga hampir memenuhi isi lemari. Banyak sekali para orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di SD ini, hingga sekarang di SD ini dilakukan seleksi penerimaan siswa.

C. Potensi guru
Semua prestasi yang ditorehkan siswa tidak lain dikarenakan karena peran dari guru-guru di SD ini. Walaupun guru yang S1 baru dua, namum peran mereka dalam pembangunan sekolah SD N xxxxxxxxxxx ini patut di acungi jempol.

D. Potensi karyawan
Karyawan di SD ini baru ada satu, ditambah dengan tiga guru Wiyata Bakti yang lebih sering mengurusi bidang adminitrasi sekolah. Peran mereka juga sangat besar bagi perkembangan SD ini.

E. Fasilitas KMB, Media
Fasilitas yang tersedia sudah lebih dari cukup, antara lain Laptop dan LCD. Siswa juga dapat belajar komputer karena sudah disediakan 7 unit komputer di ruang komputer. Selain itu ada juga media lain seperti globe, bentuk-bentuk planet-planet dan orbitnya, kerangka manusia dan masih banyak lagi.

F. Perpustakaan
Buku-buku yang tersedia di perpustakaan sudah cukup lengkap, karena sekolah tidak hanya menyediakan buku-buku pelajaran melainkan juga menyediakan buku-buku sains, buku cerita rakyat, buku peternakan dan pertanian dan masih banyak lagi. Di perpustakaan juga menyediakan koran baru.

G. Laboratorium
Di sekolah ini belum terdapat ruang Laboraturium. Guru lebih sering menggunakan ruang kelas ataupun lingkungan sekitar sebagai tempat untuk penelitian bagi siswa.

H. Bimbingan konseling
Semua SD terutama di Kabupaten Purworejo rata-rata belum terdapat guru BK kushus di SD nya. Guru wali kelaslah yang bisa menangani sendiri permasalahan yang ada di diri siswa itu sendiri, begitu pula di SD ini.

I. Bimbingan belajar
Setiap kelas di SD ini, terutama kelas atas sering diberikan les tambahan yang dilaksanakan usai KBM berlangsung.

J. Kagiatan ekstraulikuler
Kegiatan ekstrakulikuler di SD ini cukup banyak, yaitu sepak bola, voli, pramuka, tari anak beriman anak beriman, PMR, Dokter Kecil dan masih banyak lagi.

K. Organisasi OSIS
Organisasi OSIS di SD ini belum ada, dan sebagai gantinya gurulah yang bertugas penuh dalam setiap kegiatan yang akan dilaksanakan sekolah. Disini guru menjadi panitia sekaligus penanggung jawab pelaksanaan setiap kegiatan sekolah.

L. Fasilitas UKS
UKS di Sd ini cukup baik. Fasilitas yang ada cukup lengkap mulai dari kamar tidur dan P3K

M. Administrasi
Adminitrasi sekolah diurusi oleh masing-masing guru dan Kepala Sekolah. Untuk pengetikan, menggunakan komputer yang sudah tersedia. Pengetikannya sendiri dibantu oleh beberapa guru wiyata bakti yang ada di sekolah ini.

N. Koperasi siswa
Disini belum ada koperasi bagi siswa. Namun terdapat kantin sekolah yang menjajakan berbagai makanan dan mnuman untuk siswa dan para guru.

O. Tempat ibadah
Tempat Ibadah terutama Mushola ataupun masjid di SD ini belum tersedia.

P. kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan sangat terjaga kebersihannya. Setiap kelas terdapat tempat sampah. Setiap hari halaman sekolah juga di sapu oleh penjaga sekolah. Dan setiap hari sabtu semua siswa mengadakan kerja bakti bersih-bersih ruang kelas, terutama pada kelas besar.

Pengertian Seni dan peran dalam pendidikan

Pendidikan Seni, khususnya seni rupa hadir sebagai bagian integral dari prinsip pendidikan. Artinya, pendidikan seni rupa sebagai bagian dari pendidikan umum yang mendapat kewajiban (tugas )utama melatih kepekaam rasa: estetis(keindahan),maupun apresiasi seni, melalui pembelajatan praktek berkarya seni rupa. Pembelajaran seni rupa yang dimaksudkan adalah pendidikan untuk anak yang didasari oleh pembinaan intelegensi rupa (visual intelligenci) dengan kemampuan memahami objek secara komprehensifmaupun detail. Pemahaman terhadap objek dengan kinerja belajarnya melalui pengamata, asosiasi, pemahaman bentuk akhirnya berekspresi.
Lingkup seni sebagai hasil aktivitas artistik yang meliputi seni suara, seni gerak dan seni rupa sesuai dengan media aktivitasnya. Media dalam hal ini mempunyai arti sarana yang menentukan batasan-batasan dari lingkup seni tersebut. Pemahaman tentang seni adalah merupakan ekspresi pribadi dan seni adalah ekspresi keindahan.
Seperti yang dikemukakan oleh Cut Kamaril Wardani Surono (200:3), pendidikan seni yaitu:
1. Pendidikan seni adalah sebuah cara atau strategi menamkan pengetahuan dan ketrampilan, dengan cara mengkondisikan anak atau siswa menjadi kreatif, inovatif, dan mampu mengenali potensi dirinya secara khas (karakteristiknya) serta memiliki sensitivitas terhadap berbagai perubahan sosial budaya dan lingkungan.
2. Pendidikan kesenian adalah kegiatan membuat manusia agar mampu bertahan hidup dan mampu menunjukkan jati dirinya di masa depan. Maka kemampuan beragam bahasa (multi Ianguage) perlu dikembangkan melalui pendidikan untuk menghadapi pesatnya perkembangan kemampuan berbahasa non verbal: bunyi, gerak, rupa dan perpaduannya. Melalui kemampuan beragam bahasa seni (artistik), manusia diharapkan mampu memahami dan berekspresi terhadap citra budaya sendiri dan budaya lain (multi cultural). Pendidikan seni juga memiliki wacana multidimensional artinya pendidikan seni memiliki cakupan yang luas baik yang berkaitan dengan masalah budaya ataupun ilmu pengetahuan.

Pendapat lain juga mengartikan pendidikan seni:
1. Pendidikan seni adalah sebuah cara atau strategi menamkan pengetahuan dan ketrampilan, dengan cara mengkondisikan anak atau siswa menjadi kreatif, inovatif, dan mampu mengenali potensi dirinya secara khas (karakteristiknya) serta memiliki sensitivitas terhadap berbagai perubahan sosial budaya dan lingkungan.
2. Pendidikan seni adalah kegiatan membuat manusia agar mampu bertahan hidup dan mampu menunjukkan jati dirinya di masa depan, Maka kemampuan beragam bahasa (multi Ianguage) perlu dikembangkan melalui pendidikan untuk menghadapi pesatnya perkembangan kemampuan berbahasa non verbal: bunyi, gerak, rupa dan perpaduannya. Melalui kemampuan beragam bahasa seni (artistik), manusia diharapkan mampu memahami dan berekspresi terhadap citra budaya sendiri dan budaya lain (multi cultural). Pendidikan seni juga memiliki wacana multidimensional; artinya pendidikan seni memiliki cakupan yang luas; baik yang berkaitan dengan masalah budaya ataupun ilmu pengetahuan.


B. Tujuan Pendidikan Seni di Sekolah Dasar
Tujuan diberikanya pendidikan seni di SekolahDasar diantaranya sebagai berikut:

1. Memberikan fasilitas yang sebesar-besarnya untuk dapat mengemukakan pendapatnya (ekspresi bebas).
2. Melatih imajinasi anak, ini merupakan konskwensi logis darn kegiatan ekspresi; supaya bisa berekspresianak mempunyai bayangan terlebih dahulu yaitu denganlatihan imajinasi mungkin bisa berangkat darn pengamatan maupun hasil rekapitlasi kejadian yang telah direkam oleh otak.
3. Memberikan pengalaman estetik dan mampu memberi umpan balik penilaian (kritik dan saran) terhadap suatu karya seni sesuai dengan mediumnya.
4. sedangkan konsekwensi lainnya sebagai prasarat adalah pembinaan sensitivitas serta Rasa pada umumnya, hasil yang diharapkan adalah terbinanya visi artistik dan fiksi imajinatif.
5. Pembinaan Ketrampilan; diarahkan dengan membina kemampuan praktek berkarya seni dan kerajinan, gunanyauntuk merangka mempersiapkan kemampuan trampil dan praktis sebagai bekal hidup di kemudian hari.
6. Mengembangkan kemampuan intelektual, imajinatif, ekspresi, kepekaan kreatif, keterampilan, dan mengapresiasi terhadap hasil karya seni dan keterampilan dari berbagai wilayah Nusantara dan mancanegara.
7. Siswa memiliki pengetahuan, pengalaman dan kemauan keras berkarya dan berolah seni, serta kepekaan artistik sebagai dasar berekspresi pada budaya bangsa. Tujuan tersebut pada dasarnya adalah menyiapkan anak untuk berpengetahuan, berkecakapan dan berkemampuan dalam tingkat dasar agar kelak mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
8. Menumbuhkembangkan sikap profesional, kooperatif, toleransi, kepemimpinan
9. Seni sebagai alat pendidikan dalam arti pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, melalui permainan kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan.
Peran pendidikan kesenian dalam konstelasi kurikulum pendidikan adalah:

1. Seni Sebagai Bahasa Visual
Anak pada usia SD dalam kehidupannya sangat dekat dengan berkarya seni. Hampir bisa dikatakan bahwa perilaku anak dekat dengan kegiatan berkesenian; tiada hari tanpa berseni. Berseni merupakan, kebutuhan anak dalam:
a) mengutarakan pendapat,
b) berkhayal-berimajinasi,
c) bermain,
d) belajare. memahami bentuk yang ada di sekitar anak,
e) merasakan: kegembiraan, kesedihan, dan rasa keagamaan.
Dalam Konteks seni berperan mengemukakan pendapat, tampak ketika anak menyanyi atau menari ataupun menggambar bertema maupun tanpa tema. Karya seni mereka berikan tema Sesuai dengan keinginan pada saat itu; ketika anak membayangkan nikmatnya berada dalam ban-ban ibu, dan ibu menimangnya sambil menyanyikan lagu akan kembali muncul dalam bentuk gambar seorang perempuan dan kain. Ungkapan itu juga dapat berupa celotehan suaran menyanyi dan menirukan orang sedang menimang boneka. Namun, dapat pula berupa gambar tanpa bentuk, yang dimulai dari menggambar pesawat terbang yang indah dengan bentuknya yang khas anak, kemudia sealng beberapa menit gam,bar tersebut dicoret sampai menutup permukaan. Gambar pesawat yang semula sudah tidak nampak lagi. Disinilah ungkapan kesal pesawat musuh menembak pesawat idealnya.

2. Seni Membantu Pertumbuhan Mental
Ternyata contoh di atas merupakan perkembangan symbol rupa yang terjadi pada saat anak ingin menyatakan bentuk yang dipikirkan, dirasakan atau dibayangkan. Bentuk-bentuk tersebut hadir bersamaan dengan perkembangan usia mental anak. Pada suatu ketika anak pertumbuhan badan (biological age) lebih cepat daripada perkembangan pikiran (mental age). Ketidaksejajaran perkembangan anak tersebut menyebabkan pula perkembangan gambar anak dengan anak lain yang normal, oleh karena terjadi variasi gambar anak. Hal ini seiring dengan perkembangan nalar pada diri anak. Bagi anak yang mempunyai perkembangan berbeda, dimana fungsi nalar sudah berkembang lebih cepat dari pada ekspresinya, maka peristiwa tersebut berpengaruh juga dalam gambar.

Beberapa figur akan diungkapkan berbeda dengan anak yang lain artinya, anak di suatu tempat tidak akan sama dengan yang lain. Namun, pada dasarnya pada usia SD yang lain, perkembangan emosinya ditandai oleh perkembangan keseniannya. Kondisi ini akan berubah, jika perkembangan penalaran anak juga berubah. Sekitra usia 7 sd 8 tahun (antara kelas 1 – dan 2) merupakan usia perkembangan penalaran anak, maka pikiran dan perasaan anak pun mulai berkembang memisah. Hasilnya, terdapat anak yang kuat penalarannya atau kuat perasaannya. Biasanya tipe anak yang kuat penalarannya cenderung menggambar dengan nuansa garis lebih dominan, maka figur atau obyek lukisan ditampilkan lebih relaistik. Sedangkan, anak bertipe perasaan (emosional), ditunjukkan dalam gambar berupa blok – blok warna yang kuat; dimana terdapat satu figur yang diberi warna lebih menyolok dari pada yang lain.
Dalam pandangan psikologi humanistik perkembangan anak tidak saja dipengaruhi oleh faktor lingkungan (teori behavioral) seperti teman-teman disekelilingnya, guru kelas, atau pun orang tua saja, melainkan juga berasal dari faktor instink sebagai internal factor (teori psikoanalisis). Biasanya, kedua faktor tersebut berjalan saling mempengaruhi secara berimbang. Misalnya: fisik, intelektual, emosional, dan interpersonal, serta interaksi antara semua faktor, yang mempengaruhi belajar dan motivasi belajar. Psikoanalisis sendiri menyatakan bahwa dalam jiwa manusia berkembang kognisi, afeksi dan psikomotorik. Barangkali perkembangan ketiga ranah kejiwaan pun juga mempengaruhi perkembangan mental dan selanjutnya berpengaruh terhadap cara cipta seni rupa. Psikologi humanistik sendiri merupakan cabang Psikologi yang memfokuskan pandangannya tentang teori persepsi, respon terhadap kebutuhan internal individu, dan dorongan aktualisasi diri, atau menjadi apapun yang is inginkan (Maslow, dalam Eggen & Kauchak, 1997).

Selanjutnya perkembangan intelektual, emosional maupun persepsi dapat dikategorikan sebagai perkembangan mental. Dalam skema pertumbuhan anak, terurai bahwa bisa terjadi urutan perkembangan usia yang tidak seimbang. Usia kronologis (yaitu usia berdasarkan urutan yang dihitung sejak lahir) anak berusia 6 tahun berkembang terus sesuai dengan tahun. Usia kronologis ini kebeltulan mempunyai perkembangan sejajar dan seiring dengan usia mental. Namun, pada usia pertumbuhan, badan anak kurang normal dibanding dengan kedua usia di atas, mungkin kerdil, atau bahkan lebih cepat matang kedewasaannya. Perkembangan usia ini sedikit banyak mempengaruhi pola berkarya seni rupa. Ketika usia pertumbuhan badan normal belum tentu akan diikuti oleh perkembangan usia mental. Mungkin hambatan psikologis keluarga dengan berbagai aturan pergaulan dalam keluarga terlampau ketat maka perkembangan mental akan berbeda dengan anak yang hidup dalam keluarega sesuai dengan adat dan pergaulan dengan masyarakat lain. Jika selanjutnya dikaitkan dengan kebutuhan penciptaan karya seni, maka respon seseorang dipegaruhi oleh faktor internal, maupun eksternal. Secara harfiah, anak ingin memvisualkan atau mengaktualisasikan dirinya dalam konteks tanggapan terhadap lingkungan atau obyek.

Proses ini bias dianalisa , bahwa dalam proses berkarya, kinerja anak dikoordinasi oleh otak dan otak sendiri akan bekerja karena Skema 1, Pertumbuhan Anak dorongan dari mata. Mata mencari bentuk yang mungkin bisa diserahkan kepada otak untuk diubah, dari bentuk menuju memori dan diungkapkan menjadi gambar. Lihat gambar sebelah, fungsi mata adalah mencari dan mengangkat obyek yang mungkin dapat menyentuh hati dan pikiran. Hasil pengamatan terhadap obyek diserahkan kepada otak untuk diramu dan dimasak menjadi pengetahuan baru dan setelah itu meminta tangan menangani kebutuhan otak dalam mengungkapkan ide dan gagasannya. Pada saat fungsi otak bergerak, dimana diantaranya otak kiri bertugas mengkoordinasikan kerja teratur dan rasional, untuk mengangkap permasalahan dan mngurai secara porporsional. Otak kanan bertugas mengkoordinasikan tugas yang bersifat emosional: artistik, intuitif maupun yang lainh sehingga anak berani mengemukakan tanggapannya.

Anak yang mempunyai kecerdasan emosional kinerja tangan lebih terampil dan tanpa takut mengembangkan ke dlam bentuk tugas seharihari yang rutin. Dengan demikian proses menggambar merupakan kinerja bersama dari otak kanan maupun kiri. Kecerdasan visual yang ada dalam pelajaran seni rupa sebenarnya dibutuhkan oleh anak dalam menganggapi lingkungan. Berarti belajar seni rupa adalah upaya untuk memahami sekeliling melalui latihan daya ingat. Proses memahami lingkungan yang berkaitan dengan otak melalui citra-citra asosiatif dilakukan komunikasi secara metaforis-simbolis. Sebab, di dalam otak terdapat beberapa pikiran yang dikelilingi asosiasi.

Menurut Dilts (1983; dalam DePorter et al., 1999:68), gerakan mata selama belajar dan berpikir tenkat pada modatitas visual, auditonal, dan kinestetik. Dengan kata lain, mata bergerak menurut cara otak mengakses uiformasi. Pada umumnya, ketika mata bergerak naik, maka kita sedang menciptakan atau mengingat citra. Misalnya jika seseorang ditanya mobilnya diparkir di mana, matanva akan naik saat dia berpikir : seolah-olah mobilnya diparkir di awing-awang. Tetapi, apakah mobilnya diparkir dekat awan tebal? Tentu saja tidak. Pada halaman selanjutnya dikatakan, bahwa otak menyimpan dan menciptakan citra visual dan kinerja mata bergerak ke informasi yang tersimpan untuk diciptakan.

3. Seni Membantu Belajar Bidang yang Lain.
Sebelum menguraikan lebih detail, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu (1) dalam mendidik dan membimbing anak diperlukan pengembangan kecerdasan, yang berupa: lingusitik (bahasa), matematika, visual / spasial, kinestetik / perasa, musikal, interpersonal, intrapersonal maupun intuisi. Kecerdasan ini akan dimunculkan oleh setiap mata pelajaran, namun demikian mempunyai karakteristik tugas; misalnya lingusitik mengembangkan kenberanian tampil mengemukakan pendapat. Jika seorang anak tidak berani tampil maka pengetahuannya pun relatif tidak berkembang, maka kesemuanya harus dilatihkan aga berjalan beriringan.

Tempat terindah di dunia

1. Angels Falls (Venezuela): Air Terjun Tertinggi 3230 kaki
Yang pertama adalah Angel Falls (Salto Ángel). Air terjun di Venezuela ini adalah air terjun tertinggi di dunia. Air terjun yang tingginya 3.230 (984 m) terletak di sebuah anak sungai Rio Caroni. Air terjun terbentuk saat arus sungai jatuh dari puncak Auyantepui. Sektor waisata di lokasi air terjun cukup maju.


2. Mt. Chimborazo (Ecuador): Titik Tertinggi dari Pusat Bumi 20,703 feet (6,310 m) di Atas Permukaan Laut
Tidak banyak orang yang tahu tentang Gunung Chimborazo di Ekuador dengan ketinggian 6.310 meter (20.703 kaki), beda sedikit dari Gunung Everest, namun memiliki perbedaan Chimborazo menjadi gunung tertinggi di atas pusat bumi. Hal ini karena Bumi memiliki poros bulat. Sebagai poros bulat, Bumi adalah yang paling luas di khatulistiwa. Chimborazo hanya satu derajat sebelah selatan khatulistiwa bumi dan pada lokasi itu adalah 6.384 kilometer dari pusat Bumi atau sekitar 2 kilometer lebih jauh dari pusat Bumi dibandingkan Gunung Everest.


3. Tristan de Cunha (UK): Pulau Berpenghuni Paling Terisolasi di Bumi Berjarak 2,000 mil dari Continent Terdekat
Kelompok pulau berpenghuni terpencil di dunia, Tristan de Cunha di selatan Samudera Atlantik, adalah pulau yang sangat kecil, dan tidak memiliki landasan. Rumah untuk 272 orang terdiri dari 8 nama keluarga, penduduk disana turun-temurun menderita keluhan seperti asma dan glaukoma. Dianeksasi oleh Britania Raya pada 1800-an, penduduk pulau memiliki kode pos dan bahasa Inggris, sementara mereka dapat memesan barang secara online, di butuhkan waktu yang sangat lama untuk pesanan mereka datang.

4. Lut Desert (Iran): Tempat Terpanas di Bumi 159 °F (71 °C)
Ada diskusi besar tentang tempat terpanas di bumi. Banyak yang percaya di Al Azizyah, Libya, dengan suhu tercatat 136 derajat Fahrenheit (57,8 derajat celcius), dan tempat terpanas kedua berada di Death Valley, California, Amerika Serikat, yaitu 134 Fahrenheit pada tahun 1913. Tetapi menurut situs lain, satelit NASA mencatat suhu permukaan setinggi 71 ° C (159 ° F) di gurun Lut Iran, konon yang ini adalah temperatur terpanas yang pernah tercatat di muka Bumi. Daerah ini, yang meliputi wilayah sekitar 480 kilometer, disebut Gandom Beriyan (panggang gandum).


5. Oymyakon (Russia): Tempat Terdingin di Dunia? 96.2 °F (?71.2 °C)
Oymyakon adalah sebuah desa di Oymyakonsky Ulus dari Republik Sakha, Rusia, terletak di sepanjang Sungai Indigirka, 30 kilometer (20 mil) barat laut Kolyma Tomtor di Highway. Populasi adalah 800 orang. Oymyakon dikenal sebagai salah satu calon Kutub Utara Dingin, karena pada tanggal 26 Januari 1926, temperature dari -71,2 ° C (-96,2 ° F) tercatat di sana. Ini adalah suhu terendah tercatat untuk setiap lokasi yang dihuni secara permanen di Bumi. Itu juga merupakan suhu terendah tercatat di belahan bumi Utara.


6. The Dry Valleys (Antarctica): Tempat Terkering di Muka Bumi
Salah satu daerah di Antartika dikenal sebagai Lembah Kering. Di lembah ini tidak ada curah hujan lebih dari 2 juta tahun. Dengan pengecualian satu lembah, danau secara singkat yang diisi dengan air dari daratan yang mengalir sungai-sungai selama musim panas, Lembah Kering tidak mengandung uap air (air, es, atau salju). Alasan mengapa Lembah Kering ini ada adalah 200 mph katabatic bawah angin yang menguapkan semua kelembaban. Lembah-lembah kering yang aneh: kecuali beberapa batu terjal. Lembah ini adalah satu-satunya bagian dari benua Antartika tanpa es. Terletak di Trans-Antartika Range dan berhubungan dengan daerah pegunungan di mana penguapan (atau lebih tepatnya, sublimasi) lebih penting daripada hujan salju, sehingga semua es menghilang, meninggalkan tanah tandus kering.


7. Marianas Trench (Indonesia and Japan): Titik Terendah di Muka Bumi 35,840 kaki (10,924 m) di bawah permukaan laut
Challenger Deep di Palung Mariana (atau Marianas Trench) adalah titik terdalam di lautan bumi. Dalamnya adalah 10.924 meter (35.840 kaki) di bawah permukaan laut. Satu-satunya orang yang pernah dieksplorasi parit ini adalah Jacques Piccard dan Don Walsh. Di bagian bawah mereka tujuh mil ke bawah dan di sekeliling mereka delapan ton tekanan. Mereka mengamati ikan, udang dan makhluk lainnya hidup di bawah dasar laut.


8. Lloro (Colombia): Tempat Terbasah di Muka Bumi
Lloro, Kolombia, mendapatkan rata-rata 40 feet hujan setahun. Orang-orang yang tinggal di sana menghasilkan uang dengan menebang pohon-pohon di hutan terdekat di mana Anda dapat mengandalkan pada hujan setiap hari. Sekali lagi, ada diskusi tentang fakta ini. Cherrapunji, Utara-Timur India diperkirakan selama bertahun-tahun untuk menjadi tempat paling basah di dunia. Disini hujan rata-rata 10.820 mm dalam satu tahun, baik dari jumlah pendek dari Lloro. Tidak seperti Kolombia dimana hujan turun sepanjang tahun, Cherrapunji mendapatkan sebagian besar dari hujan selama ‘monsun barat’, atau musim hujan, antara bulan Juni dan Agustus. Sebenarnya, antara 1860 dan 1862 Cherrapunji ini sangat basah; antara 1 Agustus 1860 dan 31 Juli 1861 (yang tumpang tindih bagian dari 2 musim basah) 26.467 mm hujan turun.


9. Mount Thor (Canada): Tempat Vertical Tertinggi di Muka Bumi
Gunung Thor, di Auyuittuq Taman Nasional di Pulau Baffin, Nunavut, Kanada, menyediakan tempat vertikal tertinggi yaitu 4.100 kaki. Gunung Thor adalah puncak paling terkenal di Kanada, dan itu murni terbuat dari granit. Ini favorit para pencari sensasi dan pendaki. Gunung Thor dinaiki pertama kali pada tahun 1953 oleh Institut Kutub Utara Amerika Utara tim. Ada beberapa ekspedisi pemanjatan yang pernah dilakukan di sini. Sejauh ini, terjadi satu kematian pada tahun 2006.


10. Dead Sea (Jordan): Tempat Berelevasi Terendah di Muka Bumi 1,385 ft (422 mt) di bawah permukaan laut
Yang terakhir adalah Laut Mati. Laut ini adalah elevasi terendah di permukaan bumi di tanah kering, garis permukaan dan pantai berjarak 422 meter (1.385 kaki) di bawah permukaan laut. Di perbatasan Yordania dan Israel, jalan di sekitar Laut Mati juga menjadi jalan paling rendah di Bumi. Terkenal karena salinitas (lebih kuat sepuluh kali dari Laut Mediterania) dan karena kandungan garam yang ekstrem, tidak ada makhluk yang dapat bertahan hidup di laut itu.