Like if u like,,,,

11 Nov 2010

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK


Mengapa hubungan dengan teman sebaya bagi anak sangat penting ?
 Memudahkan anak bergabung kedalam kelompok
 Anak dapat Belajar mengelolah konflik
 Anak belajar untuk bekerja sama dengan orang lain
 Anak dapat Mengembangkan keterampilan sosialnya

Kategori popularitas anak berdasarkah hasil penelitian etnografis dan metode sosiometrik
 Anak yang populer
 Anak yang kontroversial
 Anak yang terisolasi
 Anak yang ditolak

Mengapa keterampilan sosial penting ?
Menurut penelitian, anak yang kurang keterampilan sosial menyebabkan :
• Sikap percaya diri dan kebanggaan diri (self esteem) rendah
• Kurang termotivasi di sekolah
• Kinerja akademik rendah
• Menyebabkan sifat agresi
• Anak menjadi kesepian
• Menjadi kecanduan media alektronik seperti TV dan game komputer.

Faktor-faktor yang menyebabkan anak mampu mengembangkan hubungan sosial yang kuat :
 Kepribadian yang ramah dan hangat,
 Intelejensi/Kecerdasan non verbal yang bagus,
 Orang tua yang responsif dan keadaan keluarga yang tidak ekstrim
 Kemiskinan juga telah ditemukan terkait dengan kurangnya ketrampilan sosial pada anak

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK DI SEKOLAH
 Salah satu cara untuk memperbaiki ketrampilan sosial anak adalah melalui pelatihan.
 William dkk (1993) menyarankan pelatihan sbb:
 melibatkan pelatihan (orang tua responsif, sebagai contoh guru anak) akan berbicara kepada anak mengenai bagaimana interaksi yang baik dengan teman sebaya.
 memfokuskan kepada melatih aktivitas dengan anak lain.
 pelatih dan anak akan mendiskusikan penggunaan konsep sosial selama aktivitas itu dengan anak.

Menurut William, Asher dkk, empat konsep dasar yang harus diajarkan dalam pelatihan ketrampilan sosial adalah:
1. Kerja sama 2. Partisipasi 3. Komunikasi 4. Validasi

Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru di ruang kelas untuk membantu anak yang kurang percaya diri.
 mencoba menemukan apa saja minat, hobi, dan bakat dari anak yang tidak populer itu, yang dapat diiklankan kepada anak lain.
 mencoba mendorong mereka untuk membawa obyek yang terkait dengan hobinya ke dalam kelas dan membiarkan mereka memberikan presentasi seputar hobinya

Empat gaya pengasuhan orang tua terkait dengan perkembangan keterampilan sosial anak adalah :
 Orang tua yang permisif
 Orang tua yang Otoriter
 Orang tua yang otoritatif
 Orang tua yang tidak terlibat

Hal yang perlu dilakukan oleh orang tua untuk meningkatkan rasa percaya diri anak :
 Memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain dengan teman sebaya
 Mendorong anak untuk mengikuti kegiatan ekskul disekolah atau kegiatan tambahan lainnya
 Menemani anak bermain
 Memberikan perhatian kepada anak yang bermasalah dengan teman sebayanya dan memberikan solusi untuk anak.

Harapan…..
Anak-anak yang digegas… Menjadi cepat mekar… Cepat matang… Cepat layu…
Mengembangkan keterampilan sosial maka akan meningkatkan Emotional Question dan Intelektual Question pada anak

 Kasus yang pernah dimuat tentang kisah seorang anak pintar karbitan ini terjadi pada tahun 1930, seperti yang dimuat majalah New Yorker. Terjadi pada seorang anak yang bernama William James Sidis, putra seorang psikiater. Kecerdasan otaknya membuat anak itu segera masuk Harvard College walaupun usianya masih 11 tahun. Kecerdasannya di bidang matematika begitu mengesankan banyak orang. Prestasinya sebagai anak jenius menghiasi berbagai media masa. Namun apa yang terjadi kemudian ?
 James Thurber seorang wartawan terkemuka. pada suatu hari menemukan seorang pemulung mobil tua, yang tak lain adalah William James Sidis. Si anak ajaib yang begitu dibanggakan dan membuat orang banyak berdecak kagum pada bcberapa waktu silam

Konsep Inovasi Pendidikan


Pengertian Inovasi
Kata “innovation” (bahasa inggris) sering diterjemahkan segala hal yang baru atau pembaruan (S. Wojowasito, 1972; Santoso S.Hamijoyo, 1996), tetapi ada yang menjadikan kata innovation menjadi kata Indonesia yaitu “inovasi”. Inovasi kadang-kadang juga dipakai untuk menyatakan penemuan, karena hal yang baru itu hasil penemuan. Kata penemuan juga sering digunakan untuk menterjemahkan kata dari bahasa Inggris “discovery” dan “invention”.
Diskoveri (discovery) adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan sudah ada, tetapi belum diketahui orang. Berbeda dengan invensi (invention) adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasil kreasi manusia.
Inovasi (innovation) ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invensi ataupun diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah tertentu.
Dari beberapa definisi mengenai inovasi yang dikemukakan para ahli, dapat dinyatakan bahwa inovasi adalah suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan manusia, yang diamati atau dirasakan sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat).



Pengertian Inovasi Pendidikan
Pendidikan kita dewasa ini menghadapi berbagai tantangan dan persoalan, diantaranya :
a. Bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat dan sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapat pendidikan, yang secara kumulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan yang memadai.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan yang modern menghendaki dasar-dasar pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemampuan terus-menerus, dan dengan demikian menuntut pendidikan yang lebih lama sesuai dengan konsep pendidikan seumur hidup (life long education).
c. Berkembangnya teknologi yang mempermudah manusia dalam menguasai dan memanfaatkan alam dan lingkungannya, tetapi yang seringkali ditangani sebagai suatu ancaman terhadap kelestarian pernanan manusiawi.

Tantangan-tantangan tersebut, lebih berat lagi dirasakan karena berbagai masalah datang, baik dari luar maupun dari sistem pendidikan itu sendiri, diantaranya :
a. Sumber-sumber yang makin terbatas dan belum dimanfaatkannya sumber yang ada secara efektif dan efisien.
b. Sistem pendidikan yang masih lemah dengan tujuan yang masih kabur, kurikulumnya belum serasi, relevan, suasana belum menarik, dan sebagainya.
c. Pengelolaan pendidikan yang belum mekar dan mantap, serta belum peka terhadap perubahan dan tuntutan keadaan, baik masa kini maupun masa yang akan datang.
d. Masih kabur dan belum mantapnya konsepsi tentang pendidikan dan interpretasinya dalam praktek.

Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya, serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan beberapa istilah yang menjadi kunci pengertian inovasi pendidikan, sebagai berikut :
a. “Baru” dalam inovasi dapat diartikan apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun mungkin bukan baru lagi bagi orang lain. Akan tetapi, yang lebih penting dari sifatnya yang baru ialah sifat kualitatif berbeda dari sebelumnya.
b. “Kualitatif” berarti inovasi itu memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali unsur-unsur dalam pendidikan. Jadi, bukan semata-mata penjumlahan atau penambahan unsur-unsur setiap komponen. Tindakan menambah anggaran belanja supaya lebih banyak mengadakan murid, guru, kelas, dan sebagainya, meskipun perlu dan penting, bukan merupakan tindakan inovasi. Akan tetapi, tindakan mengatur kembali jenis dan pengelompokan pelajaran, waktu, ruang kelas, cara-cara menyampaikan pelajaran, sehingga dengan tenaga, alat, uang, dan waktu yang sama dapat menjangkau sasaran siswa yang lebih banyak dan dicapai kualitas yang lebih tinggi adalah tindakan inovasi.
c. “Hal” yang dimaksud dalam definisi tadi banyak sekali, meliputi semua komponen dan aspek dalam subsistem pendidikan. Hal-hal yang diperbaharui pada hakikatnya adalah idea tau rangkaian ide. Sementara inovasi karena sifatnya, tetap bercorak mental, sedangkan yang lain memperoleh bentuk nyata. Termasuk hal yang diperbaharui ialah buah pikiran, metode, dan teknik bekerja, mengatur, mendidik, perbuatan, peraturan norma, barang dan alat.
d. “Kesengajaan” merupakan unsur perkembangan baru dalam pemikiran para pendidik dewasa ini. Pembatasan arti secara fungsional ini lebih banyak mengutarakan harapan kalangan pendidik agar kita kembali pada pembelajaran (learning) dan pengajaran (teaching), dan menghindarkan diri dari pembaharuan perkakas (gadgeteering). Sering digunakannya kata-kata dan dikembangkannya konsepsi-konsepsi inovasi pendidikan dan kebijaksanaan serta strategi untuk melaksanakannya, membuktikan adanya anggapan yang kuat bahwa inovasi dan penyempurnaan pendidikan harus dilakukan secara sengaja dan berencana, dan tidak dapat diserahkan menurut cara-cara kebetulan atau sekedar berdasarkan hobi perseorangan belaka.
e. “Meningkatkan kemampuan” mengandung arti bahwa tujuan utama inovasi ialah kemampuan sumber-sumber tenaga, uang, dan sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Pendeknya keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.
f. “Tujuan” yang direncanakan harus dirinci dengan jelas tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sebelum dan sesudah inovasi dilaksanakan. Sedangkan tujuan dari inovasi itu sendiri adalah efisiensi dan efektivitas, mengenai sasaran jumlah anak didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan yang sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan anak didik, masyarakat dan pembangunan) dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah sekecil-kecilnya. Hasil inovasi tidak selamanya baik, dapat sebaliknya ataupun tidak penting. Bilamana demikian, apa yang semula dianggap sebagai inovasi setelah diuji, baik secara teori maupun praktis, tidak lagi dianggap sebagai inovasi seperti disebutkan semula.


Inovasi di bidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan.
Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang lain, maupun sistem dalam arti yang luas misalnya sistem pendidikan nasional.
Berikut ini contoh-contoh inovasi pendidikan dalam setiap komponen pendidikan atau komponen sistem sosial sesuai dengan yang dikemukakan oleh B. Miles, dengan perubahan isi disesuaikan dengan perkembangan pendidikan dewasa ini :
& Pembinaan personalia.
Pendidikan yang merupakan bagian dari sistem sosial tentu menentukan personil (orang) sebagai komponen sistem. Inovasi yang sesuai dengan komponen personil misalnya : peningkatan mutu guru, system kenaikan pangkat, aturan tata tertib siswa, dan sebagainya.
& Banyaknya personil dan wilayah kerja.
Sistem sosial tentu menjelaskan tentang berapa jumlah personalia yang terikat dalam system serta di mana wilayah kerjanya. Inovasi pendidikan yang relevan dengan aspek ini misalnya : berapa ratio guru siswa pada satu sekolah dalam sistem PAMONG pernah diperkenalkan ini dengan ratio 1 : 200 artinya satu guru dengan 27 siswa, perubahan besar wilayah kepemilikan, dan sebagainya.
& Fasilitas fisik.
System social termasuk juga sistem pendidikan mendayagunaan berbagai sarana dan hasil teknologi untuk mencapai tujuan. Inovasi pendidikan yang sesuai dengan komponen ini misalnya : perubahan bentuk tempat duduk (satu anak satu kursi dan satu meja), perubahan pengaturan dinding ruangan (dinding batas ruang dibuat yang mudah dibuka, sehingga pada diperlukan dua ruangan dapat disatukan), perlengkapan perabot laboratorium bahasa, penggunaan CCTV (TVCT-Televisi Stasiun Terbatas), dan sebagainya.
& Penggunaan waktu.
Suatu sistem pendidikan tentu memiliki perencanaan penggunaan waktu. Inovasi yang relevan dengan komponen ini misalnya : pengaturan waktu belajar (semester, caturwulan, pembuatan jadwal pelajaran yang dapat member kesempatan mahasiswa untuk memilih waktu sesuai dengan keperluannya, dan sebagainya.
& Perumusan tujuan.
System pendidikan tentu memiliki rumusan tujuan yang benar. Inovasi yang relevan dengan komponen ini, misalnya : perubahan tujuan tiap jenis sekolah (rumusan tujuan TK, SD disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan tantangan kehidupan), perubahan rumusan tujuan pendidikan nasional dan sebagainya.
& Prosedur.
Inovasi pendidikan yang relevan dengan komponen ini misalnya : penggunaan kurikulum baru, cara membuat persiapan mengajar, pengajaran individual, pengajaran kelompok, dan sebagainya.
& Peran yang diperlukan.
Kejelasan peran yang diperlukan untuk melancarkan jalannya pencapaian tujuan inovasi yang relevan dengan komponen ini, misalnya : peran guru sebagai pemakai media (maka diperlukan keterampilan menggunakan berbagai macam media), peran guru sebagai pengelola kegiatan kelompok, guru sebagai anggota team teaching, dan sebagainya.
& Wawasan dan perasaan.
Dalam interaksi social biasanya berkembang suatu wawasan dan perasaan tertentu yang akan menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. Kesamaan wawasan dan perasaan dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan pendidikan yang sudah ditentukan akan mempercepat tercapainya tujuan. Inovasi yang relevan dengan bidang ini misalnya : wawasan pendidikan seumur hidup, wawasan pendekatan keterampilan proses, perasaan cinta pada pekerjaan guru, kesediaan berkorban, kesabaran sangat diperlukan untuk menunjang pelaksaan kurikulum SD yang disempurnakan, dan sebagainya.
& Bentuk hubungan antar bagian (mekanisme kerja).
Inovasi yang relevan dengan komponen ini misalnya : diadakan perubahan pembagian tugas antara seksi dikantor Departemen Pendidikan dan mekanisme kerja antar seksi, sipergutuan tinggi diadakan perubahan hubungan kerja antara jurusan, fakultas, dan biro registrasi tentang pengadministrasian nilai mahasiswa, dan sebagainya.
& Hubungan dengan sistem yang lain.
Inovasi yang relevan dengan bidang ini, misalnya : dalam pelaksanaan usaha kesehatan sekolah bekerja sama atau berhubungan dengan Departemen Kesehatan, data pelaksanaan KKN harus kerjasama dengan Pemeritah Daerah setempat.
& Strategi.
Yang dimaksud dengan strategi dalam hal ini ialah tahap- tahap kegiatan yang silaksanakan untuk mencapai tujuan inovasi pendidikan. Adapun macam dan pola strategi yang digunakan sangat sukar untuk diklasifikasikan, tapi secara kronologis biasanya menggunakan pola urutan sebagai berikut :
● Desain. Ditemukannya suatu inovasi dengan perencanaan penyebarannya berdasarkan suatu penelitian dan observasi atau hasil penilaian terhadap pelaksanaan sistem pendidikan yang sudah ada.
● Kesadaran dan Perhatian. Suatu potensi yang sangat menunjang berhasilnya inovasi ialah adanya kesadaran dan perhatian sasaran inovasi ( baik individu maupun kelompok) akan perlunya inovasi. Berdasarkan kesadaran itu mereka akan berusaha mencari informasi tentang inovasi.
● Evaluasi. Para sasaran inovasi mengadakan penilaian terhadap inovasi tentang kemampuannya untuk mencapai tujuan, tentang kemungkinan dapat terlaksananya sesuai dengan kondisi dan situasi , pembiayaan, dan sebagainya.
● Percobaan. Para sasaran inovasi mencoba menerapkan inovasi untuk membuktikan apakah memang benar inovasi yang dinilai baik itu dapat diterapkan seperti yang diharapkan. Jika inovasi berhasil maka inovasi akan diterima dan terlaksana dengan sempurna sesuai strategi inovasi yang telah terencana.

8 Nov 2010

Baharudin, Guru Hebat Desa Terpencil

Guru Gugat Murid Gara-gara Gambar Kelinci
hehehe maaf ilustrsinya kurang pas,,,
tapi semoga bisa mewakili...


JAKARTA, KOMPAS.com--Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, cita-cita Bahrudin (39) sebagai seorang guru mengantarkan dirinya ke dalam sebuah daerah terpencil tujuan transmigrasi bernama Terentang Hulu, Kalimantan Barat.
Setelah diberikan surat penugasan pada tahun 1993 untuk pindah ke Terentang, Bahrudin yang menetap di Kota Pontianak pun memenuhi panggilan tugas itu dengan ikhlas. Tujuannya sederhana yakni menjadi guru dan memberikan sedikit ilmunya agar bermanfaat bagi orang lain.
"Banyak guru yang menolak diberangkatkan ke sana karena daerah itu daerah PKI dulu, jadi banyak yang nggak berani," ujarnya, Senin (16/8/2010), saat menerima penghargaan guru berprestaai di Plaza Mandiri, Jakarta.
Bagai mengajar di Negeri Cina
Pada awal masuk di SD Negeri 6 Terentang Hulu, Bahrudin dihadapkan pada kondisi di mana masyarakat sekitarnya masih belum paham akan pentingnya pendidikan.
Maklum, wilayah terpencil ini minim akses informasi. Mayoritas masyarakatnya pun merupakan keturunan Tiong Hwa dengan bahasa ibu Mandarin, sisanya baru suku Dayak. "Untuk mengerti saya bicara apa, mereka tidak mengerti. Apalagi kalau disuruh sekolah," ujarnya kepada Kompas.com.
Akhirnya, Bahrudin dan rekan-rekannya di SD Negeri 6 Terentang Hulu pun berusaha meyakinkan penduduk sekitar dan akhirnya terjaring sekitar belasan anak. Perlu kesabaran memang dalam meyakinkan anak-anaknya untuk disekolahkan. "Tapi alhamdulillah murid kita dari kelas 1-6 sekarang sudah ada 60 orang, dan kelulusan 100%," ujar guru kelas yang mengajar seluruh mata pelajaran ini.
Bahrudin memegang kelas 6 dengan total murid dalam kelasnya yakni tujuh orang. "Semua lulus. Dari tujuh, semuanya melanjutkan ke SMP," ujarnya bangga.
Minim fasilitas, maksimalkan prestasi
Dengan segala karakteristiknya sebagai daerah terpencil, SD Negeri 6 Terentang Hulu pun tak bisa berharap banyak diakomodasi fasilitas super lengkap layaknya sekolah di pusat kota.
"Kita tidak punya fasilitas olahraga. Lab komputer. Jangankan fasilitas itu, listrik juga belum masuk ke daerah kami," ujar Bahrudin.
Tidak mau menyerah pada kondisi, para guru sekolah tersebut pun memaksimalkan apa yang dimiliki sekolah. Tidak ada listrik, genset pun digunakan seperlunya saja. Tidak ada lapangan dan alat olahraga, nyatanya juga tidak mengecilkan niat para peserta didik SDN 6 Terentang Hulu.
"Karena kita nggak punya fasilitas olahraga, kita lakukan saja apa yang kita bisa. Kita fokuskan olahraga pada atletik, dan alhamdulillah berkat olahraga ini, sekolah jadi cukup dikenal," ujar bapak tiga anak tersebut.
Bahrudin mengungkapkan hingga kini SDN 6 Terentang Hulu sudah mengoleksi 34 medali, yang sebagian besar disumbangkan dari bidang olahraga, terutama dari cabang atletik. Selain kendala fasilitas, sekolah itu pun punya kendala lain di bidang transportasi. Akses ke SDN 6 Terentang hanya mengandalkan transportasi air.
Pada musim kemarau, sekolah ini bahkan harus ditempuh dalam waktu sehari semalam dari pusat kota Pontianak. Susahnya sekolah ini dijangkau pihak luar pun semakin menyulitkan SDN 6 Terentang mendapatkan perhatian lebih dari pusat.
Semua Cukup, Asal Bersyukur Dengan segala tantangannya, Bahrudin mengaku tidak berniat pindah mencari pekerjaan lain. "Sudah 17 tahun saya menggarap di sini, dan tidak ada terbesit niat sekalipun saya pindah dari sini (Terentang Hulu)," ujarnya.
Menurut Bahrudin, selama menjalani tugasnya sebagai guru, ia selalu memegang tekadnya untuk mengabdi sebagai perpanjangan tangan pemerintah mengembangkan anak didiknya. Apakah penghasilan sudah mencukupi?
"Namanya manusia kita harusnya bersyukur sama apa yang kita punya. Dengan bersyukur, kita akan merasa cukup. Kita akan mati dan apa yang akan kita bawa hanya kebaikan," tandas Bahrudin.
Tak pelak sikap Bahrudin ini pun akhirnya diapresiasi pemerintah dengan menobatkannya sebagai guru berprestasi nasional di wilayah terpencil bersama dengan 212 guru berprestasi tingkat nasional lainnya


www.kompas.com

foto obama kecil



















kesukaan obama waktu kecil adalah sate,,,
http://vibizdaily.com/detail/nasional/2010/02/08/bakso_nasgor_dan_rambutan_disiapkan_untuk_obama

ini adalah keluarga obama sewaktu di jakarta
kaskus.us








obama-isteri-dan-anak-anaknya
Obama dan isterinya, Michelle, beserta kedua puterinya.



obama-dan-keluarga-di-kenya
Obama (berdiri nomor dua dari kiri) di tengah keluarga
besarnya, di Kenya. Duduk nomor dua dari kanan,
adalah neneknya dari pihak ayah.



obama-dan-ayah-tiri-indonesia
Obama yunior, bersama Ann Dunham (ibunya),
Lolo Soetoro (ayah tirinya), dan Maya Soetoro, adiknya,
ketika berada di Indonesia, sekitar tahun 1970.


obama-dan-sang-ayah
Barack Hussein Obama Jr. bersama sang ayah,
Barack Hussein Obama Sr.



obama-with-grandparents-sml
Obama bersama kakek dan neneknya,
Stanley dan Madelyn Dunham.
 
http://jagatalit.com/2008/11/07/kemenangan-obama-kemenangan-rakyat-amerika/

hari ini obama ke indonesia

Presiden Obama dan Michelle Obama berangkat menuju India dalam kunjungan 10 hari di Asia. Dari India, Obama akan bertolak ke Jakarta.


Hari ini Presiden Barack Obama dan rombongan berangkat ke India memulai kunjungan 10 hari ke Asia. Setelah 4 hari di India, Presiden Obama akan menuju Indonesia dan tiba di Jakarta hari Selasa tanggal 9 November. Menurut pihak Gedung Putih, setibanya di Jakarta, Presiden Obama akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden SBY yang akan dilanjutkan dengan konferensi pers oleh kedua presiden. Setelah konferensi pers, Presiden SBY akan menjamu kepala dan ibu negara Amerika Serikat dalam perjamuan resmi kenegaraan.

Agenda tanggal 10 November, hari Pahlawan, akan dimulai dengan kunjungan ke Taman Makam Pahlawan di Jakarta untuk menaruh karangan bunga sebagai simbol penghormatan. Dari Kalibata rombongan presiden akan mengunjungi Mesjid Istiqlal yang dilanjutkan dengan pidato.

Pidato akan disampaikan tidak dari Mesjid Istiqlal namun lokasi yang pasti belum ditentukan. Diperikirakan pidato akan disampaikan di lapangan terbuka. Ben Rhodes dari National Security Council atau Dewan Kemanan Nasional mengatakan, “Pidato ini akan memberi kesempatan pada presiden untuk membahas mengenai topik yang sering dibicarakannya tapi kali ini dari negara yang secara pribadi penting baginya, yang pernah ditinggalinya selama beberapa tahun waktu kecil.”

Dalam pidato tersebut, presiden Obama akan membicarakan mengenai hubungan kerjasama dengan Indonesia termasuk topik mengenai demokrasi, pembangunan dan jangkauan persahabatan dengan negara-negara Islam di dunia. Presiden Obama juga akan menggunakan kesempatan langka berbicara di depan penduduk Indonesia ini untuk menyampaikan mengenai keragaman dan tingkat toleransi di Indonesia.

Ben Rhodes dari National Security Council atau Dewan Kemanan Nasional mengatakan, “Pidato ini akan memberi kesempatan pada presiden untuk membahas mengenai topik yang sering dibicarakannya tapi kali ini dari negara yang secara pribadi penting baginya, tempat ia tinggal selama beberapa tahun waktu kecil.”

Dari Jakarta rombongan Presiden Obama akan bertolak ke Seoul untuk menghadiri KTT G-20. Ibu negara, Michelle Obama, akan kembali ke AS dari Indonesia dan tidak menyertai presiden dalam kunjungan selanjutnya ke Korea dan Jepang. Alasannya adalah karena kunjungan ke kedua negara terakhir akan lebih berpusat pada pembicaraan mengenai ekonomi. Kedua putri mereka, Malia dan Sasha, tidak ikut dalam perjalanan ini.


http://www.voanews.com/indonesian/news/Agenda-Presiden-Obama-di-Indonesia-106774658.html

menjadi sang pendidik

Pendidik atau guru adalah orang tua kedua bagi anak didiknya. Mau tidak mau para pendidik juga berperan besar mewarnai seorang anak. Anak laksana kertas putih yang secara fithroh bersih, suci dan orang tua serta gurulah yang berperan besar untuk mewarnai anak menjadi merah, hijau, kuning, atau perpaduan warna lainnya. Hal tersebut membuat pendidik memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar, yang tidak dapat diremehkan dan dipandang sebelah mata. Bagi pendidik yang ikhlas dan menjadikan tugas tersebut sebagai ladang amal maka pahala dari Allah telah menanti. Akan tetapi akankah seorang pendidik akan selalu mulus dan tanpa rintangan dalam melaksanakan tugasnya tersebut??? Tentu jawabnya tidak.
Lika-liku sebagai pendidik harus dilalui, karena pendidik tidak hanya menghadapi satu orang saja, namun bisa puluhan orang. Tidak hanya anak didik saja yang harus pendidik hadapi, begitu juga orang tua anak didik. Tidak mudah tentunya. Namun mengingat agung perannya seorang pendidik, dapat menjadikan pemicu semangat untuk tidak gentar menghadapi masalah-masalah yang dihadapi dengan anak didik. Setiap pendidik akan dicoba dengan masalah masing-masing, dan hal tersebut dapat mendewasakan sang pendidik dari waktu ke waktu. Hingga suatu saat ia mampu berdiri setegar karang, yang mampu menghadapi benturan ombak yang kian membesar. Senyum, tangis, guratan kesedihan maupun kekhawatiran menjadi bumbu bagi pendidik. Senyum dan tawa mengiringi langkah keberhasilan anak didik. Guratan kesedihan maupun kekhawatiran tersimpan hingga terkadang teruraikan air mata bila melihat kemunduran atau bahkan kemerosotan ynag dihadapi anak didik baik dari segi akademik maupun akhlak. Harus bagaimana lagi agar dapat menjadi guru yang pengertian terhadap anak-didik. Harus melakukan apa lagi agar anak didik dapat menjadi lebih baik. Satu masalah terurai dan selesai muncullah masalah yang baru yang harus dihadapi lagi. Seakan-akan masalah tak ada henti-hentinya dari hari ke hari.
Wahai para pendidik bersabarlah, hingga waktu dimana kau menuai pahala akan tiba!
Penulis ini juga belum menjadi pendidik yang baik namun baru berusaha menjadi pendidik yang baik bagi anak didiknya. Tentunya banyak belajar baik dari teori maupun pengalaman bagaimana cara mendidik yang benar dan efektif.Untuk itu salah satu cara adalah pendidik harus cerdik mengetahui hal-hal yang penting dalam mendidik. Hal-hal yang penting tersebut antara lain :
Ikhlas
Pendidik harus memiliki niat yang ikhlas dalam mendidik anak-anak didiknya. Hal tersebut agar membedakan antara niat kebiasaan dan niat ibadah. Jadi tatkala pendidik meniatkan mendidik untuk mencari pahala di sisi Allah, maka akan berbeda jika pendidik tanpa ada niat dihati, pergi pagi pulang siang ke sekolah dan hanya menjadikan hal tersebut sebagai rutinitas belaka. Dan niat tersebut harus ikhlas, karena niat yang ikhlas adalah bagian terpenting agar tidak menjadi amalan yang kosong. Sebagaimana Imam Nawawi rahimahullah menempatkan niat di hadist pertama dalam kitab Hadist Arba’in, yang isinya adalah:
Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al Khaththab radhiyallohu’anhu, dia berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya setiap perbuatan itu tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Barangsiapa yang hijarhnya karena (Ingin mendapat keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijarhnya karena dunia yang dikehendakinya atau kerana wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.” (HR. Bukhari)
Jauhkan sifat riya‘ dari diri Sang Pendidik. Rasa ingin dipuji karena ketinggian ilmu, rasa ingin di sanjung dengan keahlian yang dimiliki. Wahai para pendidik, ingatlah bahwa kau dapat mengajarkan ilmu yang sekarang kau ajarkan karena menang selangkah. Dalam artian kau lebih dahulu menimba ilmu yang kau berikan sebelum anak didikmu. Mungkin jika kau duduk bersama bersanding dengan anak didikmu, belum tentu kau lebih faham dari mereka. Terbukti banyak sekali anak didik yang ilmunya melebihi ilmu sang guru. Dan juga ingatlah ilmu tersebut berasal dari Allah. Allah yang memahamkan kepadamu.
Ilmu yang kau dapatkan jangan sekedar kau gadaikan demi sesuap nasi
Kau menjadi angkuh dan menilai ketinggian ilmumu dengan rupiah. Waliyyadzubillah. Ingatlah bahwa rizqi adalah dari Allah. Kau dapat pendidikan yang tinggi itu juga rizqi-Nya, kau dapat kecerdasan juga karena rizqi-Nya. Kau faham akan ilmu yang kau pelajari juga karena rizqi-Nya. Dan kau mendapat kesempatan menularkan ilmu kepada yang lain juga tak lepas dari Rizqi-Nya. Ikhlas, ikhlas, dan ikhlas. Kata yang sangat mudah terucap namun sulit dalam mempraktekkannya. Ikhlas dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Cek, cek dan cek lagi hati agar tak lepas dari keikhlasan. Bagaimanapun inilah ladang amal yang besar yang tidak boleh disia-siakan. Maka berjuanglah!!!
Keteladanan
Pendidik tidak hanya mengajar namun juga mendidik. Jika mengajar, setelah bahan ajar disampaikan, sudah lepaslah tanggung jawab, namun jika mendidik adalah lebih menuju ke arah memberikan pemahaman baik segi akademik maupun segi mental anak didiknya. Pendidik akan lebih dihargai dan lebih didengar tatkala ia tidak asal bunyi saja alias asal berbicara (menasehati dan menasehati) namun lebih ke suri teladan. Melihat dengan contoh lebih mudah dipahami oleh anak daripada sekedar mendengar, karena perilaku merupakan cermin berfikirnya. Sebagai contoh yang mudah, tatkala ada kerja bakti kelas, pendidik hanya menyuruh ini itu, sedangkan ia santai melenggang pergi atau hanya mondar-mandir saja, maka akan terjadi protes pada diri anak didik, Karena perintah tersebut tak terwujud dalam tindakan. Mungkin benar bahwa sebagai pendidik adalah yang mengarahkan namun alangkah lebih bagus lagi selagi mengarahkan pendidik juga memberikan contoh. Hal tersebut sepele namun akan benar-benar membekas. Siapa tahu tatkala anak didik menjadi pendidik, ia akan cenderung bersikap sebagaimana pendidik ajarkan dahulu yaitu menjadi jiwa penyuruh tanpa mau meneladani. Bila seorang pendidik benar dalam perkataannya dan dibuktikan dalam perbuatannya anak akan tumbuh dengan semua prinsip-prinsip pendidikan yang tertancap dalam pikirannya.
Allah juga telah memperingatkan bagi pendidik yang berbuat berlainan dengan ucapannya, Allah berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa saja yang tidak kamu perbuat.” (QS. Ash-Shaf: 2-3)
Disiplin
Menegakkan kedisiplinan berbeda dengan pengekangan. Memang sedikit agak sukar dibedakan, karena begitu banyak aturan yang harus ditegakkan saat menerapkan kedisiplinan. Akan tetapi jika diamati lebi cermat terdapat perbedaan mencolok diantara keduanya, Pengekangan akan sangat merugikan anak didiknya yang akan dirasakan sekarang maupun dilain waktu, namun disiplin akan menimbulkan pengekangan anak didik di awal saja, disaat mereka baru beradaptasi dengan bentuk kedisiplinan tersebut, jika sudah berulang kali melaksanakannya dan biasa maka mereka akan merasakan betapa bermanfaat disiplin tersebut bagi dirinya. Hal yang kecil yang dapat dilakukan, misalnya disiplin masuk kelas, disiplin terhadap peraturan yang ada di kelas atau sekolah.
Islampun telah mengajarkan kedisiplinan yaitu tercermin dalam shalat wajib tepat waktu, tidak boleh mengulur-ulur hingga akhir waktu bahkan keluar dari waktu yang telah ditentukan. Juga disunnahkan untuk mengucapkan salam jika bertemu saudara muslim yang lain, dan wajib untuk menjawabnya.
Amanah Ilmiah
Hal tersebut yang sering sekali terlupa oleh sang pendidik, yaitu amanah ilmiah. Amanah Ilmiah tersebut harus dijalankan disaat memberikan pelajaran, sehingga pelajaran yang dibawakan bukan sekedar asal bunyi belaka. Kadang ada pendidik yang kurang menjalankan amanah ilmiah ini, dengan sekedar mengabarkan tanpa memberikan rujukan-rujukan yang terpercaya, atau bahkan pelajaran hanya diisi dengan cerita pengalaman yang mungkin tidak ada hubungannya dengan pelajaran sama sekali.

Dapat mengkondisikan kelas
Terkadang tidak semua pendidik mampu mengkondisikan kelas, tidak mampu dalam mengendalikan anak didik, akhirnya target pelajaran tak terkejar, kelas dalam suasana gaduh dan anak didik bersikap semaunya. Tidak dapat dibiarkan, untuk situasi semacam ini pendidik harus pandai memutar otak agar dapat mengendalikan kelas tanpa harus beradu mulut dengan anak didiknya. Memang sulit apalagi jika dalam satu kelas terdiri dari 20 anak lebih, yang masing-masing dari mereka memiliki pemikiran sendiri. Jangan menyerah insyaallaah akan selalu ada jalan bagi pendidik yang sabar dan berpikiran jernih.

Bertindaklah bak seorang pendidik sedang bermain layang-layang
Ibarat ini memiliki arti bahwa pendidik harus mampu menempatkan diri sebagai pemain layang-layang, dan layang-layang tersebut sebagai anak didik. Pendidik harus dapat menarik-ulur layang-layang tersebut, menarik layang-layang dengan artian tatkala anak didik mulai melanggar peraturan atau anak didik mulai tidak mengindahkan nasehat pendidik maka pendidik bisa bersikap tegas namun bukan mendzalimi. Dan mengulur layang-layang artinya tatkala anak didik mulai disiplin, taat kepada aturan yang ada dan bersemangat untuk menuntut ilmu, pendidik dapat memberikan kelemahlembutan namun bukan lemah. Kelemahlembutan misalnya dengan memberi mereka hadiah berupa pujian atau mengadakan kejutan kecil untuk mereka, seperti memberi hadiah buku dsb. Karena Allah pun menyuruh pendidik agar berlemah lembut, dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang tidak diberi sifat kelembutan maka ia tidak memiliki kebaikan sama sekali.” (HR. Muslim 2592)

Jauhilah Mengeluh dan Putus asa
Ingatlah selalu, pahala yang akan diraih. Mengeluh akan membuka pintu setan sehingga pendidik, menyerah sedangkan berputus asa akan dapat memutuskan ladang amalan yang seharusnya pendidik dapatkan. Semangat harus selalu dipupuk tatkala mulai timbul kejenuhan, keruwetan dalam menghadapi lika-liku dalam mendidik.
Dan yang terpenting adalah DOA
Serahkan semua permasalahan kepada Allah, dan Allah lah tempat mengadu. Bisa jadi anak yang semula buruk akan berubah menjadi baik dengan izin Allah karena wasilah dari doa yang pendidik panjatkan. Allah Subhanahu wa Ta’alla berfirman,
” Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepadaKu.” (QS. Al-Baqarah : 186)
Bagaimanapun hati manusia ada di antara jari-jari Allah. Sebagaimana hati anak-anak pula yang berada diantara jari-jari Allah, hanya Dia yang dapat membolak-balikkan hati hamba-Nya. Adukan semua kepada-Nya, dan memohonlah agar mendapatkan kemudahan.
“Ya Allah, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku dan lunakkanlah lidahku agar manusia dapat memahami perkataanku.” (QS. Thaahaa: 25-28)
Bersyukurlah karena dalam garis hidup ini ada waktu untuk memberikan ilmu walau sedikit kepada orang lain. Mungkin itulah salah satu cara agar dapat bermanfaat bagi orang lain. Baik pelajaran syar’i maupun pelajaran umum bila ilmu tersebut untuk kemajuan agama islam, insyallaah bermanfaat. Semua bisa mengaku sebagai guru namun semua guru belum tentu bisa menjadi pendidik sejati.
Wallahu a’lam bishawab
Penulis : Ummu Hamzah Galuh Pramita Sari
Muroja’ah: Ust. Aris Munandar hafidzahullah
***
Artikel muslimah.or.id