Like if u like,,,,

22 Agu 2011













hahaha gambar body dari bank  BPD kulon progo,,,, bukan karena promosi tapi karena hoby baru berfotografi,,,,,,,,
wah senangya bisa fotografi,,,,,
hemmmmm

ada yang suka fotografi,,,,,,yak ne jepretan pertama,
ayo belajar fotrografi,,,,,,
mau?




10 Mei 2011

Keuntungan dari penggunaan discovery dalam belajar fisika menurut burner

Keuntungan dari penggunaan discovery dalam belajar fisika menurut burner yaitu:
1. Mengembangkan potensi intelektual. Siswa hanya akan dapat mengembangkan pikirannya dengan berpikir, dengan pikirannya itu sendiri. Dengan model discovery siswa dilatih untuk menggunakan pikiran dalam memecahkan masalah.
2. Mengembangkan motivasi intrinsic. Dengan menemukan sedndiri dalam discovery siswa merasa puas secara intelektual. Kepuasan ini merupakan penghargaan dari dalam diri sendiri yang akan lebih menguatkan untuk terus mau menekuni sesuatu.
3. Belajar menemukan sesuatu.
4. Ingatan lebih tahan lama. Dengan menemukan sendiri, siswa lebih ingat akan yang dipelajari; sesuatu yang ditemukan sendiri biasanya tahan lama dan tidak mudah dilupakan.
5. Menimbulkan keingiontahuan siswa dan memotivasi siswa untuk terus menemukan sesuatu sampai ketemu.
6. Melatih ketrampilan memecahkan persoalan sendiri dan melatih siswa untuk dapat mengumpulkan dan menganalisis data sendiri.
7. Jerome Bruner, seorang profesor psikologi dari Harvard University di Amerika serikat menyetakan beberapa keuntungan metode discovery (penemuan) sebagai berikut.
a. Siswa akan memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
b. Membantu dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada situasi-situasi proses belajar yang baru.
c. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri.
d. Mendorong siswa untuk berpikir inisiatif dan merumuskan hipotesis sendiri. Di dalam proses belajar melalui “discovery”, tugas kegiatannya dibuat “open-ended” sehingga siswa menjadi bebas untuk mengembangkan hipotesis-hipotesisnya sendiri.
e. Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik.
f. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.
8. Pengajaran menjadi “student-centered”. Salah satu prinsip psikologi tentang belajar menyatakan bahwa makin besar keterlibatan siswa dalam kegiatan, maka makin besar baginya untuk mengalami proses belajar. Biasanya bila guru berpikir tentang pembelajaran Fisika, Ia menganggap bahwa siswa sedang mengasimilasi beberapa informasi. Proses belajar meliputi semua aspek yang menunjang siswa menuju ke pembentukan manusia seutuhnya (“a fully function person”). Misalnya, di dalam situasi proses discovery, siswa tidak hanya belajar tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip, tetapi Ia juga mengalami proses belajar tentang pengarahan diri sendiri, tanggung jawab, komunikasi sosial dan sebagainya. Sebaliknya, banyak kesempatan untuk pengembangan bakat-bakat di atas bagi siswa sangat terhalang di dalam pengajaran yang berdasarkan pada “teacher centered”. Apabila dipandang pengajaran sebagai cara untuk memungkinkan siswa dapat menjadi manusia yang utuh, maka sukarlah untuk mempertahankan situasi lingkungan proses belajar yang berdasarkan pada “teacher centered”.
9. Tingkat pengharapan bertambah. Bagian dari konsep diri siswa ialah tingkat pengharapannya, yaitu siswa mempunyai ide tertentu tentang bagaimana ia dapat menyelesaikan suatu tugas dengan caranya sendiri. Sayangnya, banyak siswa yang telah mendapatkan tingkat pengharapan yang rendah. Mereka merasa, misalnya ; “Saya tidak dapat mengerjakan soal-soal mekanika”, “Saya tidak pernah mendapatkan hasil yang baik dalam pelajaran Fisika”. Sebenarnya melalui kegiatan “discovery”, siswa mungkin dapat memperoleh pengalaman yang sukses dalam menggunakan bakat-bakatnya untuk menyelidiki atau memecahkan problem-problem Fisika. Misalnya, “Saya dapat memecahkan problem Mekanika dengan cara saya sendiri tanpa pertolongan orang lain”.
10. Seringkali guru tidak memberikan waktu cukup kepada siswa untuk berpikir dalam hubungannya dengan proses pembelajaran Fisika. Siswa memerlukan waktu dalam menggunakan daya otaknya untuk berpikir dan memperoleh pengertian tentang konsep, prinsip dan teknik-teknik memecahkan suatu problem. Dr Jean Piaget percaya bahwa ‘tidak akan terjadi proses belajar yang sejati (murni) apabila siswa tidak asimilasi serta mengakomodasi segala sesuatu yang ia jumpai di lingkungannya”. Apabila hal ini tidak terjadi, maka guru dan siswa hanya terlibat dalam “pseudo-learning”, yaitu berupa hafalan atau ingatan yang segera musnah menjadi kelupaan yang tak bermakna. Oleh karena itu, guru harus menyadari dan cukup menjamin bahwa siswa memperoleh keberhasilan di kelak kemudian untuk memahami implikasi-implikasi penting studinya.
11. Apabila siswa belum pernah mempunyai pengalaman belajar melalui kegiatan “discovery”, maka pada permulaan kegiatan belajar mungkin ia memerlukan struktur yang cukup luas dalam pelajaran-pelajarannya. Setelah siswa memperoleh beberapa pengalaman tentang bagaimana melakukan suatu penyelidikan, ia akan dapat melakukan tugas-tugas dengan bentuk-bentuk pelajaran yang strukturnya tidak begitu luas. Dalam hal ini, istilah umum “sifat menyelidiki” digunakan baik untuk pendekatan pembelajaran Fisika dengan menggunakan metode “discovery” maupun “inquiry”.
12. Proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dan Fisika di Sekolah Menengah dan perguruan tinggi yang menggunakan “discovery-inquiry” dapat lebih mengembangkan “sifat menyelidiki” pada diri siswa. Di lain pihak pembelajaran menggunakan “discovery-inquiry” akan menciptakan pembelajaran yang student centered bukan lagi teacher centered. Bila yang terjadi sebaliknya, maka guru dan siswa hanya terlibat dalam “pseudo-learning”, yaitu berupa hafalan atau ingatan yang segera musnah menjadi kelupaan yang tak bermakna.
13. Dengan demikian harapan mewujudkan siswa menjadi manusia seutuhnya (“a fully function person”) akan mendapat peluang yang besar mewujudkannya bila proses pembelajaran Fisika menggunakan pendekatan yang konstruktif semisal “discovery-inquiry” itu. Hal itu memerlukan kesadaran dan kemauan yang tinggi dari setiap guru-guru IPA atau guru Fisika.

Pengertian Discovery

Discovery adalah model pengajaran dimana guru memberikan kebebasan siswa untuk menemukan sesuatu sendiri karena dengan menemukan sendiri siswa dapat lebih mengerti secara dalam. Dengan menemukan sendiri, siswa akan sampai pada pengalaman gembira “AHA! Aku menemukan!” siswa akan menjadi senang.

Discovery merupakan metode belajar berbasis pencarian, penyelidikan. Gagasan awal diambil dari Rousseau, dewey, piaget, dan bruner. Menurut Bruner ( dalam Burden & Byrd, 1999:104 ) pembelajaran discovery adalah pendekatan kognitif dalam pembelajaran dimana guru menciptakan situasi sehingga siswa dapat belajar sendiri. Siswa belajar melalui keterlibatagn aktif dan prinsip-prinsip. Siswa didorong untuk mempunyai pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip atau pengetahuan bagi dirinya. Jadi, dalam discovery yang sangat penting adalah siswa sungguh terlibat pada persoalannya, menemukan prinsip-prinsip atau jawaban lewat suatu percobaan.

Yang menarik adalah bahwa discoveri selalu dalam situasi problem solving, dimana pelajar dihadapkan pada pengalaman sendiri dan pengetahuan awal mereka, untuk menemukan kebenaran atau pengetahuan baru yang harus dipelajari. Maka sering discovery disebut pembelajaran personal, internal, dan konstruktivis.
Anggapan dasar dari metode discovery adalah bahwa apa yang dipelajari sendiri akan dimengerti lebih baik. Modelnya adalah pencarian induktif. Dalam pencarian itu siswa menemukan ayau mengkonstruksi prinsip dan konsep dengan berhadapan pada contoh atau pengalaman dari prinsip itu ( kaufman 1971 dalam de Boer, 1991 ). 

Dalam model ini siswa berperan aktif dalam proses belajar dengan :
1. Menjawab berbagai pertanyaan atau persoalan,
2. Memecahkan persoalan, untuk menemukan konsep dasar.
Peran guru berubah dari menyajikan informasi dan konsepnya, menjadi mengajak siswa bertanya, melihat, dan mencari sendiri. Guru hanya memberikan arahan.
Menurut soebroto, metodfe penemuan diartikan sebagai cara mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi obyek dan percobaan lain-lainnya. Metode penemuan adalah metode dimana dalam proses belajar siswa diperkenankan menemukan sendiri informasinya. Disini keaktifan siswa sangat penting.
 Trowbridge & Bybee (hal 176) menjelaskan discovery sebagai proses mental di mana siswa mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Discovery terjadi bila seseorang sungguh terlibat dengan proses berfikir untuk menemukan konsep atau prinsip-prinsip. Unsure penting dalam proses ini adalah siswa dengan menggunakan pikirannya sendiri mencoba menemukan sesuatu pengertian dari apa yang sedang dipelajari.
Macam–macam Discovery menurut Weimer (1975, dalam Burden & Byrd, hal 104) mengidentifikasi adanya 6 discovery, yaitu:
  1. Discovery, proses menemukan sesuatu sendiri. Prosesnya lebih bebas, intinya adalah orang menemukan hokum, prinsip, atau pengertian sendiri.
  2. Discovery teaching. Model mengajar dengan cara menemukan sesuatu. Digunakan guru untuk mengajar siswa dengan cara penemuan.
  3. Inductive discovery. Penemuan dengan pendekatan induktif, yaitu dari pengamatan banyak data, kemudian disimpulkan. Prosesnya lengkap seperti metode ilmiah.
  4. Semi-inductive discovery. Penemuan dengan pendekatan induktif, tetapi tidak lengkap. Seperti data yang diambil hanya sedikit atau prosesnya yang disederhanakan.
  5. Unguided or pure discovery atau discovery murni : siswa diberi persoalan dann harus memecahkan sendiri dengan sedikit sekali petunjuk guru. Guided discovery : siswa diberi soal untuk dipecahkan dengan guru menyediakan petunjuk dan arahan bagaimana memecahkan persoalan tersebut.

Proses discovery

Proses discovery meliputi:
1. Mengamati. Siswa mengamati gejala atau persoalan yang dihadapi.
2. Menggolongkan. Siswa mengklasifikasi apa-apa yang ditemukan dalam pengamatan sehinggan menjadi lebih jelas.
3. Memprediksi. Siswa diajak untuk memperkirakan mengapa gejala itu terjadi atau mengapa persoalan itu terjadi.
4. Mengukur. Siswa melakukan pengukurfan terhadap yang diamati untuk memperoleh data yang lebih akurfat yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan.
5. Menguraikan atau menjelaskan. siswa dibantu untuk menjelaskan atau menguraikan dari data pengukuran yang dilakukan.
6. Menyimpulkan. Siswa mengambil kesimpulan dari data data yang didapatkan.

Perbedaan Discovery dengan Inquiri

Sebagai proses belajar discovery mempunyai kemiripan dengan inquiry yaitu sama sama menekankan keaktifan siswa dan pencarian sendiri oleh siswa dengan model pendekatan ilmiah. Perbedaannya adalah inquiry lebih pada penyelidikan suatu masalah yang secara ketat mengikuti metode ilmiah sedang discovery tidak harus penyelidikan masalah, tetapi dapat berupa penemuana yang biasa, dan dapat juga memecahkan persoalan yang tidak konkrit.
Inquiry jelas membutuhkan discovery di dalamnya, yaitu bagaimana seseorang mmenemukan sesuatu. Inquiry menuntut proses yang lebih kompleks dan lengkap sesuai dengan metode ilmiah.sedangkan discovery tidak harus lengkap prosesnya.
Contoh Discovery
1. Guided Discovery :
a. Persoalan : cobalah anda golongkan adanya benda padat, cair dan gas!
b. Disediakan beberapa zat dan peralatan ukur.
c. Hasilnya dilaporkan.

2. Discovery murni
a. Cobalah sendiri bagaimana anda menemukan volume suatu benda yang tidak rata?
b. Caranya bebas!

TEKNIK PENGGALIAN TEMA PADA KELAS RENDAH

Nama kegitan :
Mummi Pencari Tema
Alat dan bahan :
1. Media gambar Mummi
Langkah kegiatan :
1. Siswa di kondisikan untuk di beri arahan
2. Siswa diberi motivasi mengenai manfaat menjaga lingkungan alam
3. Siswa diberi arahan oleh guru untuk membuat kelompok, setiap kelompok terdiri dari empat anak yang berdekatan
4. Siswa mendengarkan cerita pencari harta karun di mesir
5. Setiap kelompok siswa mengirimkan perwakilan kelompok untuk mencoba media Mummi Pencari Tema
6. Setelah perwakilan kelompok berkumpul di depan, masing-masing perwakilam mencoba jalur Mummi Pencari Tema dengan di dukung dari anggota kelompok lain dengan meneriakan yel mereka
7. Jika ada kesalahan atau tersesat maka bergantian dengan kelompok lain
8. Setelah ada kelompok yang benar maka, kelompok itu menjadi pemenangnya
9. Untuk mempertegas maka dilakukan bersama-sama dan menegaskan bahwa tema hari ini adalah Hewan

2 Mei 2011

Mengenal Civic Education




Dalam buku Belajar Civic Education dari Amerika, dijelaskan bahwa Civic Education adalah pendidikan- untuk mengembangkan dan memperkuat dalam atau tentang pemerintahan otonom (self government). Pemerintahan otonom demokratis berarti bahwa warga negara aktif terlibat dalam pemerintahannya sendiri; mereka tidak hanya menerima didikte orang lain atau memenuhi tuntutan orang lain. Yang pada akhirnya cita-cita demokrasi dapat diwujudkan dengan sesungguhnya bila setiap warganegara dapat berpartisipasi dalam pemerintahannya Dalam demokrasi konstitusional, civic education yang efektif adalah suatu keharusan karena kemampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat demokratis, berpikir secara kritis, dan bertindak secara sadar dalam dunia yang plural, memerlukan empati yang memungkinkan kita mendengar dan oleh karenanya mengakomodasi pihak lain, semuanya itu memerlukan kemampuan yang memadai (Benjamin Barber, 1992)
Tujuan civic education adalah partisipasi yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan masyarakat baik ditingkat lokal, maupun nasional. Hasilnya adalah dalam masyarakat demokratis kemungkinan mengadakan perubahan sosial akan selalu ada, jika warga negaranya mempunyai pengetahuan, kemampuan dan kemauan untuk mewujudkannya. Partisipasi warga negara dalam masyarakat demokratis, harus didasarkan pada pengetahuan, refleksi kritis dan pemahaman serta penerimaan akan hak-hak dan tanggung jawab. Partisipasi semacam itu memerlukan (1) penguasaan terhadap pengetahuan dan pemahaman tertentu, (2) pengembangan kemampuan intelektual dan partisipatoris, (3) pengembangan karakter atau sikap mental tertentu, dan (4) komitmen yang benar terhadap nilai dan prisip fundamental demokrasi.
Dalam civic education juga didalamnya mengembangkan tiga komponen utama: pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), kecakapan kewarganegaraan (civic skills), dan watak-watak kewarganegaraan (civic dispositions).
Civic Education memberdayakan warganegara untuk dapat membuat pilihan yang bijak dan penuh dengan kesadaran dari berbagai alternatif yang ditawarkan, memberikan pengalaman-pengalaman dan pemahaman yang dapat memupuk berkembangnya komitmen yang benar terhadap nilai-nilai dan prinsip yang memberdayakan sebuah masyarakat bebas untuk tetap bertahan.
Civic Education bukan hanya meningkatkan partisipasi warga negara, tetapi juga menanamkan partisipasi yang berkompeten dan bertanggungjawab dan kompeten harus didasarkan pada perenungan (refleksi), pengetahuan dan tanggung jawab moral.
Ace Suryadi mengatakan bahwa Civic Education menekankan pada empat hal :
Pertama, Civic Education bukan sebagai Indoktrinasi politik, Civic Education sebaiknya tidak menjadi alat indoktrinasi politik dari pemerintahan yang berkuasa. Civic Education seharusnya menjadi bidang kajian kewarganegaraan serta disiplin lainnya yang berkaitan secara langung denga proses pengembangan warga negara yang demokratis sebagai pelaku-pelaku pembengunan bangsa yang bertanggung jawab.
Kedua, Civic Education mengembangkan state of mind, pembangunan karakter bangsa merupakan proses pembentukan warga negara yang cerdas serta berdaya nalar tinggi. Civic education memusatkan perhatian pada pembentukan kecerdasan (civic intelligence), tanggung jawab (civic responbility), dan partisipasi (civic participation) warga negara sebagai landasan untuk mengembangkan nilai dan perilaku demokrasi. Demokrasi dikembangkan melalui perluasan wawasan, pengembangan kemampuan analisis serta kepekaan sosial bagi warga negara agar mereka ikut memecahkan permasalahan lingkungan. Kecakapan analitis itu juga diperlukan dalam kaitan dengan sistem politik, kenegaraan, dan peraturan perundang-undangan agar pemecahan masalah yang mereka lakukan adalah realistis.
Ketiga, Civic Education adalah suatu proses pencerdasan, pendekatan mengajar yang selama ini seperti menuangkan air kedalam gelas (watering down) seharusnya diubah menjadi pendekatan yang lebih partisipatif dengan menekankan pada latihan penggunaan nalar dan logika. Civic education membelajarkan siswa memiliki kepekaan sosial dan memahami permasalahan yang terjadi dilingkungan secara cerdas. Dari proses itu siswa dapat juga diharapkan memiliki kecakapan atau kecerdasan rasional, emosional, sosial dan spiritual yang tinggi dalam pemecahan permasalahan sosial dalam masyarakat. Keempat, Civic Education sebagai lab demokrasi, sikap dan perilaku demokratis perlu berkembang bukan melalui mengajar demokrasi (teaching democracy), akan tetapi melalui penerapan cara hidup berdemokrasi (doing democracy) sebagai modus pembelajaran. Melalui penerapan demokrasi, siswa diharapkan akan seceptnya memahami bahwa demokrasi itu penting bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam hal ini civic education lebih dipentingkan karena menekankan pada:
Pertama, Civic Education tidak hanya sekadar melayani kebutuhan-kebutuhan warga dalam memahami masalah-masalah sosial politik yang terjadi , tetapi lebih dari itu. Ia pun memberikan informasi dan wawasan tentang berbagai hal menyangkut cara-cara penyelesaian masalah . dalam kontek ini, civic education juga menjanjikan civic knowledge yang tidak saja menawarka solusi alternatif, tetapi juga sangat terbuka dengan kritik (kontruktif). Kedua, Civic education dirasakan sebagai sebuah kebutuhan mendesak karena merupakan sebuah proses yang mempersiapkan partisipasi rakyat untuk terlibat secara aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara demokratis.
Pendidikan yang bersifat demokratis, harus memiliki tujuan menghasilkan tujuan menghasilkan lulusan yang mampu berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat dan mampu mempengaruhi pengambilan keputusan kebijakan publik. Dengan kata lain, pendidikan harus mampu menanamkan kesadaran dan membekali pengetahuan kan peran warga dalam masyarakat demokratis.
Guna membangun masyarakat yang demokratis diperlukan pendidikan agar warganya dapat mengkritisi dan memahami permasalahan yang ada. Dengan demikian civic education akan menghasilkan suatu pendidikan yang demokratis dengan melahirkan generasi masa depan yang cerdas, terbuka, mandiri dan demokratis.
Sehingga diharapkan civic education dapat memberikan nilai-nilai demokrasi dengan tujuan : Pertama, Dapat memberikan sebuah gambaran mengenai hak dan kewajiban warga negara sebagai bagian dari integral suatu bangsa dalam upaya mendukung terealisasinya proses transisi menuju demokrasi, dengan mengembangkan wacana demokrasi, penegakan HAM dan civil society dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedua, Menjadikan warga negara yang baik (good citizen) menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang mengedepankan semangat demokrasi keadaban, egaliter serta menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia. Ketiga, Meningkatkan daya kritis masyarakat sipil. Keempat, Menumbuhkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat sipil secara aktif dalam setipa kegiatan yang menunjang demokratisasi, penegakan HAM dan perwujudan civil society.

6 Apr 2011

perbedaan biji gymnospermae dan angiospermae

Secara harfiah Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae = tumbuhan yang menghasilkan biji. Jadi, Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka.
Tumbuhan kelompok Gymnospermae mempunyai ciri, yaitu :
1.Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah.
2.Berakar tunggang.
3.Umumnya berupa pohon.
4.Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Para ahli biologi menggolongkan Gymnospermae menjadi beberapa ordo dan divisio, yaitu :
1.Cycadales divisio Cycadophyta, contoh pakis haji (Cycas rumphii)
2.Ginkgoales divisio Ginkgophyta, contoh Ginkgo biloba
3.Coniferales divisio Pinophyta, contoh pinus, cemara, dan damar
4.Gnetales divisio Gnetophyta, contoh melinjo (Gnetum gnemon)

1.Ordo Cycadales Divisio Cycadophyta
Tumbuhan yang termasuk dari Cycadales adalah pakis haji. Pakis haji berbentuk seperti kelapa sawit dan sering digunakan untuk tanaman hias. Jenis ini dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis.
Klasifikasi Pakis Haji

Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Cycadophyta (sikad)
Kelas : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Cycas rumphii Miq
Adapun ciri - ciri umum dari ordo Cycadales adalah :
1.Berupa pohon, seperti kelapa sawit dengan pertulangan daun sejajar.
2.Berumah dua, artinya ada tanaman jantan yang menghasilkan strobilus4 jantan dan tanaman betina yang menghasilkan strobilus betina pada tanman yang berbeda.
Anggota ini menghasilkan strobilus yang besar. Meskipun demikian, rata - rata reproduksinya rendah. Dari 15 - 20 strobilus yang dihasilkan tumbuhan Cycas jantan, hanya satu atau dua saja yang siap melepaskan serbuk sarinya. Strobilus jantan ini menghasilkan aroma yang membuat serangga tertarik untuk datang. Setelah datang, serangga tersebut akan memakan strobilus dan berkembang biak. Pada saat yang sama, strobilus betina menghasilkan bau yang dapat mengusir serangga yang datang kepadanya. Setelah beberapa waktu, strobilus betina menghasilkan aroma yang justru menarik serangga yang berasal dari strobilus jantan. Sambil membawa mikrospora dari strobilus jantan, serangga tersebut menuju strobilus betina dan terjadilah polinasi.
2.Ordo Ginkgoales Divisio Ginkgophyta
Salah satu tumbuhan dalam ordo Ginggoales adalah Ginkgo biloba. Tanaman ini berasal dari Cina. Selain itu, spesies ini tercatat sebagai spesies pohon tertua di dunia. Selama 80 tahun spesies ini belum pernah berubah.

Klasifikasi Ginkgo biloba
Kingdom : Plantae
Divisio : Ginkgophyta
Class : Ginkgoopsida
Ordo : Ginkgoales
Family : Ginkgoaceae
Genus : Ginkgo
Spesies : Ginkgo biloba
Ciri khas tanaman ini adalah mempunyai daun yang berbentuk seperti kapas dengan lebar 5 sampai 10 sentimeter dan tinggi batang mencapai 30 meter. Selain itu, daunnya juga ada yang berbentuk mirip daun paku kelompok suplir.
Manfaat dan kegunaan Ginkgo biloba :
ØBerfungsi sebagai antioksidan untuk menekan radikal bebas
ØUntuk meremajakan sel-sel otak yaitu dengan cara memulihkan reseptor-reseptor di dalam otak serta meningkatkan serotonin
ØMempunyai kemampuan untuk memperbaiki peredaran darah
Dapat memacu produksi molekul energi ATP (adenosine triphosphate)
Ketika musim penyerbukan tiba, tanaman ini mengeluarkan bau yang kurang sedap dan dijauhi oleh manusia. Peluang agribisnis tannaman ini adalah di manfaatkan sebagai peneduh atau sebagai tanaman hias. Selain itu, tanaman ini juga di percaya sebagai tanaman obat Bronkhitis dan asma sejak 5000 tahun lalu di Cina.

3.Ordo Coniferales Divisio Pinophyta
Tumbuhan yang termasuk ordo Coniferales adalah pinus atau tusam (Pinus merkusii), damar (Agathis alba), dan cemara (Araucaria cunning hamii).

Klasifikasi Pinus
Divisi : Coniferophyta
Kelas : Pinopsida
Bangsa : Pinales
Suku : Pinaceae
Marga : Pinus
Jenis : Pinus montezumae Lambert.
Adapun ciri umum ordo Coniferales adalah tanaman berupa pohon, daun berbentuk jarum, serta ada yang berumah satu5 dan berumah dua6.
Pohon pinus dan cemara banyak hidup di Eropa bagian pegunungan. Di Eropa tanaman pinus dan cemara disebut evergreen, artinya daunnya tetap hijau sepanjang masa. Tumbuhan dari ordo ini banyak dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya, batang pinus digunakan untuk bahan industri kertas dan korek api. Sedangkan damar digunakan untuk minyak terpentin dan obat - obatan. Selain itu, cemara juga dapat digunakan sebagai tanaman hias. Manfaat dan kegunaan tanaman tersebut merupakan peluang dalam agribisnis.

4.Ordo Gnetales Divisio Gnetophyta
Tumbuhan yang cukup dikenal dari ordo ini adalah melinjo atau tangkil7 (Gnetum gnemon). Melinjo banyak digunakan oleh orang Indonesia untuk sayur - sayuran dan emping.
Klasifikasi ilmiah Gnetum gnemon (Melinjo)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Gnetophyta
Kelas : Gnetopsida
Ordo : Gnetales
Famili : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon
Anggota lainnya adalah Ephedra sp. dan Welwitschia sp. Genus Ephedra atau yang di kenal dengan nama ”Mormon tea” atau ”Ma Huang” mengandung zat ephedrin dan pseudo-ephedrin. Zat ini jika di minum dalam dosis rendah digunakan sebagai obat demam. Zat ini dapat pula mengemulsikan sistem syaraf pusat sehingga tidak jarang digunakan sebagai narkoba yang dikenal dengan herbal ectacy. Ephedra tumbuh di seluruh gurun di dunia.
Berbeda dengan Ephedra yang tumbuh di seluruh gurun dunia, Welwitschia hanya tumbuh di gurun Afrika. Pertumbuhan tumbuhan dengan daun berupa helai - helai yang besar dan panjang mirip gurita ini cukup lambat. Kebutuhan airnya sebagian besar dipenuhi melalui kabut.
Adapun ciri - ciri umum ordo Gnetales antara lain tanaman berupa pohon, daun lebar, dan mempunyai pertulangan menyirip bentuk daun buah melingkar atau berkarang, serta ada yang berumah satu dan berumah dua.
Secara umum Gymnospermae bermanfaat bagi kehidupan manusia. Di antaranya sebagai berikut :
1.Tanaman hias, misalnya cemara dan pakis haji.
2.Bahan industri, cat, dan obat - obatan, misalnya damar.
3.Bahan pembuat kertas dan korek api, misalnya pinus.
4.Sayur - mayur, misalnya melinjo.

2.2.Pengertian Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)

Tumbuhan biji tertutup memiliki jumlah spesies lebih banyak dibandingkan dengan tumbuhan berbiji terbuka. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae8) berasal dari kata angio = bunga dan spermae = tumbuhan berbiji. Tumbuhan ini memiliki bunga yang sesungguhnya yang terdiri dari mahkota bunga, kelopak bunga, putik, dan benang sari.
Secara umum, tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri yang sama dengan tumbuhan berbiji terbuka. Keunikan tumbuhan berbiji tertutup terletak pada bijinya yang tersusun oleh keping lembaga (kotyledon). Keping lembaga pada tumbuhan berbiji tertutup membentuk dua kelompok tumbuhan, yaitu tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledonae) dan tumbuhan berbiji berkeping dua (Dicotyledonae).

1.Tumbuhan Berkeping Tunggal (Monocotyledonae)
Monokotil9 disebut juga tumbuhan berkeping satu atau tunggal kerena memiliki biji yang berkecambah dengan satu daun lembaga.
Contoh tumbuhan monokotil adalah padi, gandum, dan jagung. Tumbuhan ini memiliki beberapa ciri, yaitu berakal serabut, batang memiliki ruas-ruas, pertulangan daun sejajar, jumlah mahkoa bunga atau kelopak adalah tiga atau kelipatannya, dan batangnya tidak bercabang-cabang.
Tumbuhan monokotil memiliki beberapa famili, diantaranya : famili pisang-pisangan (Musaceae), famili rumput-rumputan (Gramineae atau Poaceae), famili nanas-nanasan (Bromeliaceae), famili anggrek-anggrekan (Orchidaceae), famili jahe-jahean (Zingiberaceae), dan famili kelapa (Palmae).
Kalian tentu mengenal keenam famili tersebut. Untuk lebih jelasnya, akan dibahas ciri-ciri dan fungsi pada setiap famili.

a.Famili Pisang-pisangan (Musaceae)

Klasifikasi Pisang
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Keluarga : Musaceae
Genus : Musa
Species : Musa spp
Ciri - ciri dari famili pisang-pisangan adalah :
1)Batangnya bercabang semu karena tersusun oleh beberapa pelepah daun yang saling membungkus,
2)bertulangan daun sejajar sehingga mudah sobek, dan
3)Memiliki barisan bunga yang banyak.
Contohnya, pisang (Musa paradisiaca) dan pisang kipas (Musa madagaskariensis)

Manfaat Tanaman
Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Pisang dijadikan buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan trandisional Indonesia.
Batang pisang abaca diolah menjadi serat untuk pakaian, kertas dsb. Batang pisang yang telah dipotong kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia (domba, kambing) pada saat musim kemarau dimana rumput tidak/kurang tersedia.
Secara tradisional, air umbi batang pisang kepok dimanfaatkan sebagai obat disentri dan pendarahan usus besar sedangkan air batang pisang digunakan sebagai obat sakit kencing dan penawar racun.
Adapun manfaat dan kegunaan dari famili ini adalah penghasil buah-buahan dan untuk tanaman hias. Selain itu, daunnya dapat digunakan untuk pembungkus makanan, jantung pisang dapat digunakan sebagai sayur atau lalap, dan batangnya digunakan untuk pertunjukan wayang.

Peluang Agribisnis
Perkebunan pisang yang permanen (diusahakan terus menerus) dengan mudah dapat ditemukan di Meksiko, Jamaika, Amerika Tengah, Panama, Kolombia, Ekuador dan Filipina. Di negara tersebut, budidaya pisang sudah merupakan suatu industri yang didukung oleh kultur teknis yang prima dan stasiun pengepakan yang modern dan pengepakan yang memenuhi standard internasional. Hal tersebut menunjukkan bahwa pisang memang komoditas perdagangan yang sangat tidak mungkin diabaikan. Permintaan pisang dunia memang sangat besar terutama jenis pisang Cavendish yang meliputi 80% dari permintaan total dunia.
Selain berpeluang dalam ekspor pisang utuh, saat ini ekspor pure pisang juga memberikan peluang yang baik. Pure pisang biasanya dibuat dari pisang cavendish dengan kadar gula 21-26 % atau dari pisang lainnya dengan kadar gula < 21%.
Di Indonesia pisang hanya ditanam dalam skala rumah tangga atau kebun yang sangat kecil. Standard internasional perkebunan pisang kecil adalah 10-30 ha. Angka ini belum dicapai di Indonesia. Tanah dan iklim kita sangat mendukung penanaman pisang, karena itu secara teknis pendirian perkebunan pisang mungkin dilakukan.

b.Famili Rumput - rumputan (Gramineae atau Poaceae)

Klasifikasi Ilmiah Padi :
Regnum : Plantae
Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : O. Sativa
Ciri - ciri umum famili rumput - rumputan, antara lain:
1)Memiliki akar serabut,
2)Batang beruas-ruas dan berongga serta tumbuh tegak,
3)Daun berbentuk pita dengan pertulangan daun sejajar, dan
4)Bunga tumbuh diujung batang yang tersusun membentuk malai atau bulir majemuk.
Contohnya, padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), tebu (Saccharum officinale), dan serai (Andropogun fragrans).

2 Apr 2011

KETERAMPILAN BERTANYA


keterampilan bertanya di bagi menjadi 2 keterampilan bertanya dasar dan lanjut. komonen keterampilan bertanya dasar terdiri dari beberapa komponen dasar yg harus diterapkan saat akan mengajukan pertanyaan sedangkan ketrampilan bertanya lanjut merupakan kelanjutan dan lebih mengutamakan pada usaha pengembanggan kemampuan berfikir siswa, memperbesar partisipasi dan mendorong siswa untuk berprakarsa sendiri.
alasan pentingnya keterampilan bertanya:
1.guru hanya mengunakan metode ceramah saja sehinga menempatkan guru sebagai sumber informasi dan siswa penerima informasi yang pasif.
2.untuk menghilangkan pandangan yang salah yang mengangap pertanyaan berfungsi untuk mengevaluasi hasil belajar siswa

dengan mengunakan keterampilan bertanya yang baik guru dapat:
1 membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan
2 memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep
3 mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusu yng menghambat siswa belajar
4 mengembangkan cara belajar aktif
5. mendorong siswa mengemukakan pandangannya dalam diskusi dan menguji serta mengukur hasil belajar siswa.


komponen-komponen ketrampilan bertanya dasar ADA 7 KOMPONEN
1. mengungkapkan pertanyaan secara jelas dan singkat
2. pemberian acuhan
3. pemusatan
4. pemindahan giliran
5. penyebaran
6. pemberian waktu berfikir
7. pemberian tuntunan

hal yang perlu diperhatikan dalam bertanya kehangatan dan keantusiasan

hal-hal yang di hindari bertanya
1. mengulangi pertanyaan sendiri
2. mengulangi pertanyaan dan jawaban siswa
3. menjawab pertanyaan sendiri
4. kebiasaan mengajukan pertanyaan yang memancing jawaban serentak
5. kebiasaan mengaju dan pertanyaan gandA
6. kebiasaan menunjuk siswa tertentu sebelum mengajukan pertanyaan-

CARA MEMPERBAIKI FLASH


Berikut langkah langkah yang harus anda lakukan:


1. Klik start - Run

2. Lalu ketik “compmgmt.msc” tanpa spasi, tekan enter.

3. Pada bagian storage, buka disk management.

4. Normalnya flash disk anda akan terdeteksi.

5. Anda klik kanan, trus pilih create partition.

6. Klik kanan lagi, pilih format. Selesai.

Semoga flash disk anda bisa digunakan kembali.

Catatan : Untuk beberpa kasus anda dapat langsung memformat flash disk setelah langkah ke - 4.

CARA MEMPERBAIKI FLASH


Berikut langkah langkah yang harus anda lakukan:

1. Klik start - Run

2. Lalu ketik “compmgmt.msc” tanpa spasi, tekan enter.

3. Pada bagian storage, buka disk management.

4. Normalnya flash disk anda akan terdeteksi.

5. Anda klik kanan, trus pilih create partition. 

6. Klik kanan lagi, pilih format. Selesai.

Semoga flash disk anda bisa digunakan kembali. 

Catatan : Untuk beberpa kasus anda dapat langsung memformat flash disk setelah langkah ke - 4.