Like if u like,,,,

28 Okt 2010

Prosedur Pelaksanan Diagnosisi Kesulitan Belajar


Bimbingan belajar bagi peserta didik yang gagal, guru atau pembimbing harus berusaha mencari penyebab kegagalan yang dialami peserta didik. Ketepatan menentukan masalah atau kesulitan belajar yang dialami peserta didik merupakan kunci keberhasilan dalam memberi layanan bimbingan belajar kepada peserta didik. Prosedur atau langkah-langkah melaksanakan diagnosis kesulitan belajar sebagai berikut:
1. mengidentifikasi peserta didik yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar
2. melokalisasi letak kesulitan belajar
3. menentukan factor penyebab kesulitan belajar
4. perkirakan alternative bantuan
5. menetapkan kemungkinan cara mengatasi
6. tindak lanjut

Berikut mengenai pembahasan langkah prosedur DKB agar kita mampu melaksanakan kegiatan diagnosis kesulitan belajar dengan baik

1. Mengidentifikasi peserta didik yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar.
Cara untuk menetapkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dapat diketahui melalui:
a. Analisa perilaku
peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dapat diketahui melalui proses observasi atau laporan proses pembelajaran dapat diketahui melalui:
1). Cepat lambatnya menyelesaikan tugas
Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar bila lama keterlambatan dan mengalami kesulitan belajar bila lama keterlambatan dan frekuensi keterlambatan paling banyak dalam menyelesaikan tugas
2). Kehadiran dan ketekunan
Peserta didik yang sering absent, membolos, tidak tekun, malas, acuh terhadap guru, dapat diduga peserta didik tersebut mengalami kesulitan belajar.
3). Peran serta dalam mengerjakan tugas kelompok
Dengan mengamati dan mencatat aktivitas peserta didik dalam pembicaraan dengan segala kualifikasinya, kita akan memperoleh gambaran tentang peran serta peserta didik dalam kelompoknya, dan dapat juga untuk menemukan peserta didik yang diduga mengalami kesulitan belajar.
4) kemampuan kerjasama
Dengan cara mengetahui hubungan socialnya sehari-hari dalam kelas atau mengunakan sosiometri untuk mengetahui hubungan social peserta didik.

b.Analisa Prestasi Belajar
Untuk mengetahui peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dapat dilakukan dengan cara menhimpun dan menganalisis hasil belajar serta menafsirkannya. Dalam menentukan baik buruknya hasil belajar peserta didik adalah dengan Penilaian Acuan Norma dan Penilaiaan Acuan Patokan. Penilaiaan acuan norma skor rerata yang dijadiakan norma sedangkan penelitian acuan patokan skor minimal yang seharusnya dicapaioleh peserta didik.

2. Melokalisasi Letak Kesulitan Belajar
Adalah menemukan dimana letak kesulittan belajar yang dialami peserta didik. Untuk menemukan bidang studi apa peserta didik mengalami kesulitan belajar dapat dilakukan dengan cara membandingkan skor prestasi yang diperoleh peserrta didik dengan nilai rerata masing-masing bidang studi apabila dibawah rerata diduga mengalami kesulitan belajar .
Untuk mengetahui aspek/bagian mana kesulitan belajar itu dirasakan peserta didik dapat dilakukan dengan memeriksa hasil tes.

3. Menentukan Factor Penyebab Kesulitan Belajar
Untuk menentukan kesulitan belajar dapt dilakukan dengan menentukan factor yang ada pada peserta didik(internal) dan factor yang berasal dari peserta didik(eksternal) yang menghambat proses belajar.
Factor internal penyebab kesulitan belajar bersumber pada aspek fisik misalnya kesehatan tubuh dan penyakit yang diduga mengagu proses belajranya, aspek psikologis meliputi bakat, minat, kemmpuan, kemauan, perhatian, dorongan, konsentrasi, dan ketekunan yang kurang memadahi
Factor eksternal bersumber pada dua factor yaitu factor lingkungan dan factor instrument yang berupa fasilitas dan guru yang kurang mendukung kegiatan belajar pesertadidik.

4. Memperkirakan Alternative Bantuan
Merupakan langkah yang akan ditempuh dengan menjawab pertanyaan berikut :
a. apakah peserta didik masih mungkin di toloong untuk mengatsi kesulitannya? Bila peserta didik tidak mungkin di tolong karena kesulitannya berat maka kita harus berusaha mencarikan jalan keluar.
b. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengatsi kesulitan peserta didik?
c. Kapan dan dimana pertolongan dapat diberikan kepada peserta didik?
d. Siapa yang dapat memberikan pertolongan? Dalam hal ini adalah menentukan personil yang tepat untuk memberikan pertolongan. Personalia yang dapat memberikan pertolongan kepada peserta didik adalah konselor, guru bidang studi, atau ahli lain missal dokter, psikolog dan ahli lain yang relevan.

5. Menetapkan Kemungkinan Cara Mengatasinya
Langkah ini merupakan menentukan bantuan atau usaha penyembuan kepada peserta didik. Selanjutnya rencana pemberian bantuan yang akan diberikan harus disesuaikan dengan jenis kesulitan yang diderita peserta didik. Beberapa upaya bantuan yang dapat dilakukan adalah dengan:
a. pengajaran perbaikan
merupakan bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, pengajaran yang membuat menjadi baikpengajaran perbaikan merupakan bentuk khusus pengajaran yang bermaksud untuk menyembuhkan, membetulkan atau membuatmenjadi baik.
b. pengentasan masalah melalui konseling
melalui konseling klien diharapkan agar masalah yang dihadapi dapat dientaskan.
c. kegiatan pengayaan
kegiatan pengayan merupakan bentuk layanan yang diberikan kepada seseorang atau beberapa murid yang sangat cepat belajar
d. peningkatan keterampilan belajar
Prosedur yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan
1) membuat catatan waktu guru mengajar
2) membuat ringkasan dari bahan bacaan
3) mengerjakan latihan-latihan soal
e. mengembangkan sikap kebiasaan belajar yang baik
Beberapa cara bantuan diatas terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan sikap ddan kebiasan yang baik adalah:
1) membantu murid menyusun rencana yang baik
2) membantu murid mengikuti kegiatan belajar-mengajar dalam kelas
3) membantu murid membaca cepat

6.Tindak Lanjut
Tindak lanjut meru;pakan langkah terakhir kegiatan diagnosisi kesulitan belajar yang berupa kegiatan sebagai berikut:
a. memberikan pertolongan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, sebagai progam bantuan yang telah diterapkan pada langkah sebelumnya.
b. Melibatkan berbagai fihak yang diangap mampu memberi pertolongan
c. Mengikuti perkembangan peserta didik dan mengadakan evaluasi terhadap bantuaan yang telah diberikan
d. Melakuakan referral kepada ahli lain yang berkompeten.
Kegiatan evaluasi ditunjukan untuk menilai kemungkasaan proses pemberian bantuan dan khususnya melihat sampai berapa jauh keefektifan metode yang dipakai. Penilaian dapat ditempuh yaitu penilaian dalam proses dan penilaian pasca proses. Hasil penilaian ini diharpkan secara bijaksana dapat memberi tindak lanjut agar proses pemberian bantuan dapat dijalankan tetap berlangsung dengan sebaik-baiknya sampai selesai.

Kesimpulan


• Dalam melakukan proses prosedur pelaksanan DKB dilaksanakan secara runtut dan sistematis sehingga hasil yang ingin dicapai dapat terwujud. Dari semua itu diperlukan evaluasi guna mengetahui ketepatan dalam memberi bantuan dan sebagai kontrol pemberian bantuan
• Dan dari semua itu bantuan kesulitan belajar sangat berarti dengan adanya tindak lanjut.

Ditulis dari banyak pengalaman
Oleh aji candra wiguna ( sogem )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar