Like if u like,,,,

16 Okt 2010

perempuan idola

Perempuan idola
“Jika sekarang perempuan menginginkan kemuliaan, kepada siapakah mereka akan memilih idola? Ada sederet wanita mulia. Hajar istri Ibrahim yang tidak pernah menagisi keaadaan. Masyithah tukang sisir keluarga firaun yang rela menyerahkan nyawanya dan nyawa keluarganya demi kebenaran yang diyakini”
Ia dianggap sebagai berada dikelas rendah. Ia perempuan yang saat itu nialainya lebih rendah dari laki-laki. Apalagi ia budak dan berkulit hitam. Itulah hajar, ibunda nabi ismail, dia dianggap asfala safilin,strata paling rendah , sorang budak, perempuan, kulit hitam lagi. Tetapi allah seakan ingin memberikan contoh yang ekstreem tentang kemuliaan sejati kepada umat manusia . allah tidak melihat status, jenis kelamin dan warna kulit sebagai ukuran sebuah kemuliaan disisiNya
Perilaku  dan ketakwaan telah menempatkan hajar pada derajat tinggi , sampai sebagaian perjalan hidupnya diabdikan dalam ritual ibadah haji, berupa ibadah sa’I yaitu lari kecil dari bukit sofa ke marwah dan kembali lagi pulang pergi selama tujuh kali
Para perempuan yang sekarang sedang menunaikan ibadah haji atau sedang sibuk memperingati hari ibu ada baiknya merenungkan kisah perempuan mulia ini, perempuan yang tidak pernah merengek menangisi keadaan, melainkan berani menghadapi kenyataan. Perempuan yang menerima kepasrahan tidak dengan berpangku tangan melainkan kepasrahan dengan kerja keras
Kisah bermula dari keputusan Ibrahim as sang suami yang meninggalkan hajar dan ismail di lembah beka(makkah) yang gersang dan tandus, tidak ada manusia dan tidak ada tanda-tanda kehidupan. Ketika air susu hajar telah kering dan ismail yang baru berusia beberapa hari itu menangis kehausan, maka hajar bangkit mencari sumber air, logika mengatakan, tidak mungkin ada sumber air.
Namun hajar tidak putus asa, tiba-tiba ditengah panasnya terik yang menyengat, ia melihat diatas bukit ada kilauan seperti air, Hajar segera berlari menaiki bukit itu. Namun sampai dipuncak bukit tidak ada air melainkan uap panas dari bebatuan keras yang berkilau seperti air, ia kecewa tetapi harapanya timbul kembali ketika melihat kilauan air di marwa
Ia segera turun dari bukit sofa dan menaiki bukit marwa tetapi dimarwa tidak ubahnya seperti dibukit sofa , fatamorgana begitu berkali-kali, ia naik turun dua bukit itu tujuh kali, tetapi ia tidak menemukan air
Dengan tubuh lunglai, barulah hajar menyerahkan nasib diri dan anaknya kepada tuhan yang talah membuat hidup. Kita semua tahu akhir dari kisah bahagia ini , allah mengabulkan keinginan hajar memberi sumber air yang sampai sekarang dikenal dengan sumur zam-zam
Jika perempuan sekarang menginginkan kemuliaan, kepada siapakah mereka akan memilih idola ? ada sederet wanita mulia, hajar istri Ibrahim yang tidak menangisi keadaan. Masyithah tukang sisir keluarga firaun yang rela nyawanya dan nyawa keluarga demi kebenaran yang diyakini
Khadijah istri rasullah yang mengorbankan semua miliknya selama mendampingi nabi lebih dari 25 tahun . ada aisyah istri nabi yang cerdah dan enerjik , ada Fatimah,putrid nabi dan istri ali, yang sangat tabah dengan kemiskinan, tetapi tetap berinfak
Perempuan mulia seperti nama-nama itu adalah perempuan yang tegar, tidak cengeng , punya karakter , berpikir jangka panjang, mereka tidak suka menyalahkan keadaan , tidak terlalu berandai-andai dan tidak tidak banyak tuntutan, mereka lebih suka mengubah keadaan dengan bertanya : apa yang bias saya lakukan dalam keadaan seperti ini ?
Terima kasih kepada kaum perempuan yang telah membuat dunia menjadi indah dan bermakna..Selamat kepada ibu yang telah berjauang,,,termasuk ibu saya,, ibu suyani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar