Like if u like,,,,

24 Des 2010

UJI ASUMSI

    Beberapa penggunaan tehnik statistik mengisyaratkan adanya persyaratan uji, atau tehnik statistik tersebut dapat digunakan dengan asumsi bahwa sampel diambil secara acak, data berdistribusi normal, hubungan antara variabel independent dan dependennya linier atau varians antara kedua kelompok atau lebih yang dibandingkan adalah homogen. Biasanya untuk penelitian yang membicarakan tentang hubungan maka dalam menggunakan tehnik statistik dipersyaratakan Uji normalitas dan uji linieritas, sedangkan penelitian yang membandingkan antara dua sampel atau lebih dalam menggunakan tehnik statistik dipersyaratkan uji normalitas dan homogenitas.

Oleh karena itu pada Uji asumsi ini akan dibicarakan; uji normalitas, uji homogenitas dan uji linieritas.

  1. Uji Normalitas

    Rumus yang digunakan adalah rumus 14.1

    χ 2 = å

    Dimana fo = frekuensi dari hasil observasi; fh=frekuensi yang diharapkan

    Contoh : Data tentang tinggi badan mahasiswa pendidikan fisika Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa telah disusun dalam tabel 14.1 dibawah, ujilah normalitas data tentang tinggi badan tersebut :

    Tabel 14.1 : Daftar distribusi frekuensi Tinggi Badan mahasiswa

    Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Nomor

Tinggi Badan Mahasiswa

F (frekuensi)

1

2

3

4

5

6

7

140-144

145-149

150-154

155-159

160-164

165-169

170-174

4

13

17

26

20

16

9

 

Jumlah

105

Selanjutnya dihitung rata-rata dan simpangan bakunya, untuk menghitung rata-rata dan samping baku disusun tabel penolong sebagai berikut :


 

Tabel 14.2 :Tabel Penolong Untuk menghitung

Rata-rata dan Simpan Baku

Tinggi Badan (cm)


 

F


 

Xi


 

Ci


 

Fci


 

FiCi2

140-144

145-149

150-154

155-159

160-164

165-169

170-174

4

13

17

26

20

16

9

142

147

152

157

162

167

172

-3

-2

-1

0

1

2

3

-12

-26

-17

0

20

32

27

36

52

17

0

20

64

81

Jumlah

105

  

24

270


 

Selanjutnya rata-rata, dan simpangan baku dapat dicari :

    = XO + P

    = 157 + 5.

S    =

S    =

Kemudian menentukan batas-batas kelas interval. Kelas interval kesatu dibatasi oleh 139,5 dan 144,5 kelas interval kedua oleh 144,5 dan 149,5 kelas interval ketiga oleh 149,5 dan 154,5 dan seterusnya, atau dalam angka standar Z dibatasi oleh – 2,34 dan 1,71 untuk kelas interval pertama, kedua oleh -1,71 dan -1,08. luas daerah dibawah. Kurva normal untuk kelas pertama adalah 0,4904-0,4564 = 0,0340, sehingga frekuensi teoritik atau frekuensi yang diharapkan adalah 100 x 0,0340 = 3,4. Jika semua perhitungan telah dilakukan, maka dapat disusun kedalam Tabel 14.3.


 


 


 

Tabel 14.3

Tabel Frekuensi yang diharapkan dan Frekuensi Pengamatan

Batas tiap Kelas

Z

Luas Z

Luas tiap kelas Intv

Fh

fo

 

139,5

144,5

149,5

154,5

159,5

164,5

169,5

174,5

-2,34

-1,71

-1,08

-0,46

0,17

0,80

1,42

2,05

0,4904

0,4564

0,3599

0,1772

0,0675

0,2881

0,4222

0,4798

0,0340

0,0965

0,1827

0,2447

0,2206

0,1341

0,056

3,57

10,13

19,18

25,69

23,16

14,08

5,88

4

13

17

26

20

16

9

0,052

0,81

0,25

0,004

0,431

0,26

1,66

Jumlah

    

105

3,47


 

Didapat χ2 hitung = 3,47

Dari daftar distribusi frekuensi didapat bahwa banyaknya kelas 7, sehingga dk = k-3 dimana k banyaknya kelas sehingga dk = 7-3 = 4, dengan taraf kesalahan 5% maka χ2 0,95 (4) = 9,49, ternyata bahwa χ 2 hitung < χ 2 Tabel, berati bahwa data sampel tersebut berdistribusi normal.


 

  1. Uji homogenitas

    Ketika menguji perbedaan antara dua sampel atau lebih diasumsikan kedua kelompok atau lebih tersebut memiliki varians yang sama atau homogen, maka dalam hal ini perlu dilakukan uji homogenitas varians.

    1. Untuk dua sampel

Misal kita mempunyai dua populasi normal dengan simpangan baku s1 dan s2 akan diuji dengan uji dua pihak ;

H : s12 = s22

A : s12
¹
s22

Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan statistik dengan rumus 14.2

    F = rumus 14.2

Criteria pengujian hipotesis adalah H diterima jika F hitung lebih besar dari F tabel untuk taraf keslahan alpha, di mana F b (dk) lihat tabel.

Contoh : dua kelompok siswa diajar dengan metode eksperimen dan ceramah tes Prestasi belajar fisik yang dilakukan setelah perlakuan diperoleh sebagai berikut :

Kelompok eksperimen     ; 8 9 7 9 6 8 6 8 6 9

Kelompok ceramah         ; 6 7 9 6 5 6 4 6 5 8

Dari data tersebut dapat dicari varians masing-masing kelompok, hasilnya adalah untuk kelompok eksperimen (kelompok I ) S = 1,1785, S2 = 1,389 dan kelompok II.

Ceramah S = 1,476 ; S2 = 2,178

    F =

    Selanjutnya bandingkan dengan F tabel dengan dk pembilang 9 dan dk penyebut 9 serta alpha 5% = 3,18. Ternyata F hitung lebih kecil dari F tabel, berarti H diterima atau varians kedua kelompok tidak berbeda atau homogen.

  1. k lebih dari dua sampel

    Uji homogenita untuk kelompok lebih dari dua digunakan uji Bartlett dengan rumus 14.3 : χ 2 = (1n 10) {B-å(ni-1) log Si2}

    Dengan 1n 10 = 2,3026 logaritma alsi daripada bilangan 10

    B = (logS2) ∑(ni-1)

    S2 = (å(ni-1)Si2 / å(ni-1)

    Contoh : Misalnya penelitian yang membandingkan Prestasi belajar dari empat kelompok yang diajar dengan metode I, II, III dan IV dan dari hasil perhitungan telah didapatkan varians S12 = 29,3 ; S22 = 21,5 ; S32 = 35,7 dan S42 = 20,7

    Dimana n1 = 5, n2 = 5, n3 = 4 dan n4 = 4

    Varians gabungan dari 4 sampel :

    S2 =

    Sehingga log S2 = log 26,6 = 1,4249

    Dan B = (1,4249) (14) = 19,9486

Tabel 14.4

Diperlukan tabel penolong untuk Uji Bartlet

Sampel

Dk

l/dk

Si2

Log si2

dk(log Si2)

1

2

3

4

4

4

3

3

0,25

0,25

0,33

0,33

29,3

21,5

35,7

20,7

1,4669

1,3324

1,5527

1,3160

5,8676

5,3296

4,658

3,9480

 

14

1,16

  

19,8033


 

χ 2 = (1n 10) {B-å(ni-1) log Si2}

χ 2 = (2,3026) (19,9486)-19,8033) = 0,063

Jika a = 0,05 dari daftar distribusi chi kuadrat dengan dk = 3 (bnykny kelompok dikurangi 1)didapat χ 2095(3) = 7,81, Ternyata bahwa χ 2 = 0,063 < 7,81, sehingga hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan varians antara kelompok I, II, III dan IV dapat diterima. Maka dapat dikatakan bahwa varians dari keempat kelompok tersebut homogen.


 

  1. Uji Linieritas

    Untuk menguji linteritas hubungan digunakan rumus uji F, yaitu :

    F =

    RJKTC = JKTC : k-2 = Jumlah kuadrat-kuadrat untuk tuna cocok

    RJKE = JKE : N-k = Jumlah kuadrat-kuadrat kekeliruan,

    N = jumlah anggota sampel, k = banyaknya kelompok

    JKE = å{

    JKTC = Jkres – JKE

    JKres =

    Contoh untuk menguji linieritas : hasil pengamatan mengenai banyaknya pengujung dan yang berbelanja di sebuah TOKO Gardena.

Tabel 14.5

Banyaknya pengunjung dan yang berbelanja

Pengunjung Xi

Berbelanja Yi

Pengunjung Xi

Berbelanja Yi

34

38

34

40

30

40

40

34

35

39

33

32

42

40

42

32

36

31

38

29

35

33

30

32

36

31

31

36

37

35

42

41

32

34

36

37

36

37

39

40

33

34

36

37

36

38

37

30

30

30

33

32

34

35

36

32

32

34

32

34


 

Daftar tabel kita ubah sebagai berikut

Tabel 14.6 Daftar pengunjung dan berbelanja

Xi

Yi

Xi

Yi

Xi

Yi

30

32

32

33

33

34

34

34

34

34

29

31

30

31

32

32

31

30

30

32

35

36

36

36

36

37

37

37

38

39

32

30

32

34

34

53

34

32

36

36

39

40

40

40

40

40

41

42

42

42

35

38

35

33

37

36

37

36

35

38


 

Selanjutnya dihitung :

JKE = {292-292/1} + {312 + 302 – (31 + 30)2 / 2} + {312 + 322 – (31 + 32)2/2}

+ {322 + 312 + 302 + 302 + 322 – (32 + 31 + 30 + 30 + 32)2/5 + 322 – 322/1} +

+ {302 + 322 + 342 (30 + 32 + 34)2/3} + {332 + 342 + 322 – (33 + 34 + 32)2/3 } + {36 + 34)2/1} + {362 + 352 – (36 + 35)2/2} + (382 + 352 + 332 + 372 + 362 – (38 + 35 + 33 + 37 + 36)2/5} + {372 – 372/1} + {362 + 352 + 382 – (36 + 35 + 38)2/3} = 37,67

åYi2 = 33.599

å(Yi)2 / N = (1001)2/30 = 33.400,03

b. å(x) (y) = (0,68) (223,1556) = 151,75

sehingga Jkres = 33.599-33.400, 03-151,75 = 47,22

JKTc = Jkres – JKE = 47,22-37,67 = 9,55

Nilai-nilai X semuanya ada 12 kelompok yang berbeda, maka k = 12, sehingga dk untuk tuna cocok = 12-2 = 10, dk untuk kekeliruan = N-k= 30-12 = 18.


 

Tabel 14.7 : Ringkasan ANAVA untuk uji linieritas regresi

Sumber variasi

Dk

Jk

RJK

F

F table 5%

Regersi (a)

Regresi (ab)

Tunai cocok

Kekeliruan

1

1

10

18

33.400,03

151,75

9,55

37,67

33.400,03

151,75

0,96

2,09

89,78


 

0,45


 


 

2,43

Total

30

33.599

   


 

Dengan a = 0,05 dan dengan dk pembilang 10 dan dk penyebut 18, dari tabel F – 2,43, untuk uji linierias, didapat F = 0,45 ini berarti lebih kecil dari F tabel. Jadi hipotesis bahwa model regresi linier diterima.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar