Like if u like,,,,

3 Des 2010

contoh bab 1 sekripsi

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan rencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu, pendidikan mempunyai posisi yang strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Posisi tersebut akan tercapai apabila pendidikan yang dilaksanakan mempunyai kualitas. Peningkatan kualitas pendidikan harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan tenaga pendidik.

Dalam Undang – Undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional ditegaskan bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan kesadaran, tanggung jawab dan kerjasama dari semua pihak terutam keluarga, sekolah dan masyarakat sebagai “ Tri Pusat Pendidikan”. Ketiga elemen tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan pendidikan.

Kualitas pendidikan dapat diketahui dari dua hal, yaitu kualitas proses dan produk. Suatu pendidikan dikatakan berkualitas proses apabila proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna. Pendidikan dikatakan berkualitas produk apabila peserta didik menunjukkan tingkat penguasaan yang tinggi terhadap tugas – tugas belajar. Hal ini dapat dapat dilihat pada hasil belajar yang dinyatakan dalam proses akademik.
Pendidikan dikatakan berkualitas apabila terjadi penyelenggaraan pembelajaran yang efektif dan efisien dengan melibatkan semua komponen – komponen pendidikan, seperti tujuan pengajaran, guru dan peserta didik, bahan pelajaran, metode belajar, alat dan sumber belajar, serta evaluasi. Komponen – komponen tersebut dilibatkan secara langsung tanpa menonjolkan salah satu komponen, akan tetapi komponen tersebut di diberdayakan bersama – sama.

Kualitas pendidikan dapat ditentukan oleh berbagai faktor, salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap kualitas hasil pendidikan adalah proses pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran terdapat berbagai macam kegiatan di antaranya yaitu penyampaian materi pembelajaran.

Pada hakikatnya penyampaian materi pelajaran atau proses penyampaian pesan atau pikiran dari seseorang pada orang lain. Metode pembelajaran yang tepat akan menjadika siswa secara efektif mampu menerima pesan yang disampaikan.
Untuk mendesain kegiatan belajar mengajar yang dapat merangsang hasil belajar yang efektif dan efisien dalam setiap materi pelajaran maka diperlukan strategi atau metode penyampaian yang tepat. Oleh sebab itu, guru harus mampu memilih dan menetapkan alat – alat atau sumber - sumber belajar yang diperlukan untuk memberikan kegiatan atau pengalaman belajar yang disesuaikan dengan kemampuan siswa.
Proses belajar mengajar dikatakan bermutu atau berhasil apabila daya serap peserta didik terhadap materi yang disajikan dapat mencapai target yang telah ditentukan. D. Latuheru dalam Wijaya ( 1999 ) menyatakan bahwa umumnya variasi metode mengajar menyebabkan daya serap siswa kurang. Metode mengajar hendaknya berpedoman pada prinsip belajar aktif sehingga dalam proses belajar mengajar perhatian utama harus ditujukan pada siswa yang belajar, karena itu guru harus mampu dan dapat menggunakan berbagai macam metode yang tepat. Penggunaan metode yang tepat oleh guru akan mempengaruhi hasil belajar siswa maka penggunaan metode dapat menjadi bukti keberhasilan suatu proses belajar mengajar.

Tresna Sastrawijaya dalam Suprihatin (2001) menyatakan bahwa perbaikan mengajar akan berhasil oleh perubahan mengenai apa yang diajarkan, maksud dan tujuan pengajaran, perubahan metode, bahan dan media pengajaran yang dipergunakan. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa pengajaran akan memberikan hasil yang baik apabila guru melakukan perbaikan dalam berbagai segi yang bersangkutan dengan mata pelajaran terutama mengenai tujuan, materi dan metode yang dapat digunakan.
Kenyataan di lapangan menunjukkan masih minimnya variasi metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Penggunaan metode ceramah masih dominan dilakukan oleh guru, padahal penggunaan metode ceramah secara dominan dapat menciptakan ketidakharmonisan hubungan psikologis antara guru dan siswa ( Cicilia dalam Suprihatin: 2001). Sebagai akibatnya penyerapan materi pelajaran oleh siswa mengalami kendala. Memang disadari bahwa metode ceramah sangat praktis digunakan sebab tidak menuntut bermacam – macam perangkat lain. Namun demikian akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Siswa cenderung kurang menguasai materi pelajaran karena metode pembelajaran yang digunakan sangat monoton.
Mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang berkaitan erat dengan alam dan lingkungan. Proses pembelajaran mata pelajaran IPS terutama di SD masih cenderung bersifat klasikal dan pada umumnya guru masih menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Hal ini tentu berpengaruh pada prestasi belajar siswa.
Penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran IPS merupakan salah satu cara yang dapat digunakan meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode diskusi adalah metode mengajar yang memungkinkan siswa untuk aktif dalam mencari pemecahan masalah. Proses penelitian dalam metode diskusi dapat terjadi apabila masalah yang didiskusikan dirumuskan secara jelas agar dapat dipahami dengan baik oleh siswa (Suryobroto:2002).


Berdasarkan uraian diatas, peneliti akan mencoba menerapkan metode diskusi dalam pembelajaran IPS, karena metode ini mempunyai beberapa kelebihan, di antaranya:

1. melatih siswa untuk bermusyawarah

2. siswa memperoleh kesempatan untuk menguji tingkat pengetahuan masing – masing

3. melatih siswa menghargai pendapat orang lain

4. mengembangkan sikap ilmiah


Mencermati adanya beberapa kelebihan pada metode diskusi, maka peneliti menetapkan
judul ”Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri Cengkawakrejo, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditentukan identifikasi masalah sebagai berikut.

1. Prestasi belajar siswa masih rendah.

2. Siswa mengalami kesulitan dalam belajar.

3. Pembelajaran masih bersifat konvensional.

C. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat dapat dirumuskan permasalah yaitu” Apakah dengan metode diskusi dapat meningkatakan prestasi belajar siswa?”



D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode diskusi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV.

E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakn di SD Negeri Cengkawakrejo ini memiliki beberapa manfaat antara lain:

1. Bagi Peneliti
Penelitian ini memberi masukan sekaligus pengetahuan untuk mengetahui upaya meningkatkan prestasi belajar IPS dengan menggunakan metode dikusi.

2. Bagi Siswa
Dengan penelitian ini prestasi belajar pada mata pelajaran IPS meningkat.

3. Bagi Guru

a. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar mengajar.

b. Hasil penelitian dapat digunakan untuk meningkatakan efektivitas dalam penggunaan metode – metode pengajar.

c. Hasil penelitian dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat prestasi belajar pada mata pelajaran IPS

4. Bagi Pembaca
Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar